Mohon tunggu...
Yayak Mahardika
Yayak Mahardika Mohon Tunggu... wiraswasta -

Penggemar gorengan sekalian penyruput kopi | pemerhati cewek |bukan cowok | Menulis curahan hati di |https://lukojoyosindikat.wordpress.com| yayak.mahardika@gmail.com |

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Taman Soerapati, Penjual Es Doger, dan Sufi Pinggiran

29 Oktober 2016   14:12 Diperbarui: 29 Oktober 2016   23:35 1102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penjual Es Doger, Foto: Yayak M

Politik `nabok nyeleh tangan` atau memukul dengan menggunakan tangan orang lain. Ternyata metode ini masih suka dipakai oleh Gusti Allah untuk mengingatkan hambanya yang telah mbalelo supaya kembali pada-Nya. Dan rupanya Gusti Allah memukul saya melalui Pak Paimat.

Sosok sederhana yang tak berparas Kiai, Habib, Ustadz tetapi pengetahuannya luas bak samudera dalam memahami kehidupan. Saya yakin, Ustadz atau mungkin Habib yang berencana aksi pada 4 November di Jakarta pun belum tentu mempunyai pemahaman `Jero` seperti itu. Mereka bisanya hanya menebar kebencian dan keresahan di masyarakat.

Pak Paimat, bagi saya adalah contoh muslim yang dalam beragamanya didasari suatu kejujuran, tidak pernah mempolitisir ajaran agama apalagi menggunakan ayat suci Al-Quran untuk kepentingan politik. Entah berapa kali, berapa orang dan siapa saja yang telah diperciki hidayah oleh Allah melalui Pak Paimat. Padahal untuk menjadi aktor atau tangan Allah tidaklah sembarang orang.

Meminjam istilah Prof. Dr. Abdul Munir Mulkhan, barangkali ia (Pak Paimat, Si Penjual Es Doger) salah satu contoh dari Sufi Pinggiran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun