Mohon tunggu...
Yahya Ado
Yahya Ado Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Praktisi Pendidikan

Lahir di Adonara Flores - NTT. Senang belajar pada Universitas Kehidupan.. Bertemu dengannya di: www.mysury.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Sekolah Merdeka, Sekolah di Mana Saja

6 Februari 2021   10:05 Diperbarui: 6 Februari 2021   17:19 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tetapi rumah dan lingkungan juga turut membentuk anak. Ada pepatah kuno anak dididik oleh satu kampung adalah sebuah kebenaran sejati. Karena anak butuh teladan dari siapa pun yang ia lihat. Di rumah, sekolah, dan lingkungan/alam sekitar.

Sayangnya, banyak orangtua semakin risau. Proses belajar anak seperti tak tuntas. Kurang stimulasi untuk melihat perkembangan pembelajaran anak. Ini karena minim alat dan cara belajar. Belajar menjadi tanpa kontrol yang baik. Kurikulum yang dibuat untuk belajar di rumah pun, belum tuntas dipahami orangtua.

Maka yang terjadi adalah kekerasan model baru di rumah kepada anak-anak. Banyak video viral yang kita saksikan di media sosial menjadi tamsil buruk dunia pendidikan kita hari ini. Karena fakta, tidak semua orangtua bisa menjadi guru.

Padahal dunia sedang menggiring kita ke masa di mana anak harus lebih banyak di rumah untuk belajar. Mau tak mau, orangtua harus disiapkan untuk bisa menjadi guru. Paling tidak serupa kita menyiapkan guru menjadi guru.

Kita butuh loncatan berpikir di ranah ini. Bagaimana pemerintah serius merancang program tentang orangtua menjadi guru. Dan tidak hanya habis di slogan orangtua menjadi guru. Paling tidak kita bisa belajar dari kelas parenting (pola asuh) untuk anak usia dini.

Sekolah yang Merdeka 

Merdeka belajar menjadi rabana baru yang ditabuh menteri Pendidikan Nadiem Makarim. Masyarakat sekolah harus merdeka. Benar-benar merasakan belajar itu harus bebas dan menyenangkan. Tanpa ada beban untuk ketuntasan secara kuantitatif, tapi harus tetap memenuhi syarat kualitatif.

Arah pendidikan nasional yang berkompas ke literasi, numerasi dan karekter pun kerap menjadi syair indah yang didengungkan. Penting memang belajar soal sains dan ilmu pengetahuan, tetapi jangan tinggalkan karekter. Karena sekolah tak hanya bisa pintarkan otak semata, tetapi juga harus buat tangan lebih kreatif, dan terutama menghasilkan budi pekerti yang mulia.

Di Indonesia, banyak sekolah yang berbasis alam atau dikenal sekolah alam telah menjadikan pilihan belajar yang merdeka sejak lama. Bahkan ada pula home schooling , atau sekolah di rumah. Mereka tidak tersekat belajar di dalam ruang kelas.

Mereka belajar di rumah, di alam bebas dan terbuka. Mereka belajar yang nyata dan bukan sekedar abstrak yang menghayal. Mereka belajar fakta kehidupan, keindahan, ilmu pengetahuan, kebersamaan, dan lebih utama mengenal dan bersyukur pada Tuhan.

Belajar memang harus merdeka. Di lingkungan yang nyaman dan menyenangkan. Karena konon 30 persen hasil belajar didapat dari settting lingkungan belajar yang menyenangkan. Ini sangat penting bagi pembelajaran era sekarang. Belajar di rumah atau mana saja haruslah menyenangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun