Sementara itu, harian Independent di Inggris mengamati bahwa cukup banyak orang yang menanggapi pembantaian Charlie Hebdo pada 2015 dengan mempersalahkan para kartunisnya. Temuan itu dianggap menjadi dukungan diam-diam terhadap hukum penistaan.
4. Perang Melawan Jurnalisme
Sekarang ini, media sepertinya menjadi sasaran kebencian dari segala sisi. Memang benar, seorang jurnalis harus ditantang ketika menggunakan penelitian asal-asalan. Tapi, masalahnya adalah ketika orang mulai memandang jurnalis sebagai "musuh."
Seperti laporan Index on Censorship, iklim permusuhan seperti itu menjadikan 2016 sebagai tahun paling berbahaya bagi para jurnalis selama beberapa dekade belakangan ini.
Kebebasan pers berkaitan erat dengan kebebasan berpendapat. Jika seorang jurnalis tidak boleh melaporkan kisah yang menguak kebusukan penguasa, maka kita hidup dalam masyarakat yang anti-demokrasi.
Kenyataannya, pembungkaman pers semakin sering terjadi. Para wartawan seringkali dibunuh karena menuliskan kisah-kisah yang kurang berkenan di sejumlah negara semisal Rusia. Atau "diberhentikan" dari tugas seperti yang dialami 2500 wartawan setelah upaya kudeta terkini di Turki.
Hal demikian juga terjadi di Barat. Prancis telah meloloskan peraturan yang mengijinkan memenjarakan seorang jurnalis hingga 7 tahun kalau melindungi sumbernya. Presiden Donald Trump di Amerika Serikat juga telah mengancam membungkam pers dengan peraturan baru terkait fitnah.
5. Pemaksaan Budaya
Ketika bicara tentang serangan ganas terhadap kebebasan berpendapat, cobalah juga bicara tentang pemaksaan budaya. Jika merujuk kepada Wikipedia, disebutkan di sana bahwa hal itu dijelaskan sebagai "penggunaan unsur-unsur suatu budaya oleh orang-orang dari budaya lain."
Dalam tataran praktis, itu berarti bahwa bicara soal hal-hal yang bukan merupakan budaya kita dapat mengundang masalah. Misalnya, penulis J.K. Rowling (pencipta The Lord of the Rings dan lainnya) dicela karena menuliskan tentang tabib Pribumi Amerika dalam salah satu bukunya.
Mungkin tidak sejahat seperti menjebloskan jurnalis atau seorang terduga penista ke penjara, tapi sekarang ini kita sudah pada tahap berdiam diri dalam beberapa topik bahasan karena bukan berasal dari demografi tertentu.