Mohon tunggu...
yavis nuruzzaman
yavis nuruzzaman Mohon Tunggu... Freelancer - fotografer, pemusik, penulis lepas, pemerhati media sosial, penyuka sepak bola,

fotografer, pemusik, penulis lepas, pemerhati media sosial, penyuka sepak bola,

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

RAPBN 2023 Pembangunan untuk Rakyat

29 Agustus 2022   11:38 Diperbarui: 29 Agustus 2022   11:47 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Narasi terkait subsidi BBM yang akan dikurangi menjadi salah satu sorotan

Narasi mengenai APBN menggunakan framing bahwa Pemerintah perlu menjaga keberlanjutan fiskal dilakukan agar tingkat risiko utang selalu dalam batas aman melalui pendalaman pasar keuangan. 

Dengan pengelolaan fiskal yang kuat, yang disertai dengan efektivitas dalam mendorong transformasi ekonomi dan perbaikan kesejahteraan rakyat, maka tingkat pengangguran terbuka tahun 2023 diharapkan dapat ditekan.

ekonomi rakyat merupakan salah satu aspek yang harus menjadi perhatian dari tahun ke tahun | komps.com
ekonomi rakyat merupakan salah satu aspek yang harus menjadi perhatian dari tahun ke tahun | komps.com

Tuntutan APBN 2023

Narasi mengenai APBN juga diiringi tuntutan dari Key Opinion Leader (KOL) terhadap Pemerintah. Tuntutan tersebut antara lain peningkatan perekonomian yang dirasakan langsung oleh rakyat tidak hanya jangka panjang, tetapi jangka menengah dan pendek.

Anggota Komisi IX dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Abidin Fikri, mengatakan bahwa volume APBN yang terus meningkat setiap tahun seharusnya paralel dengan manfaat yang dirasakan oleh masyarakat, baik dari sisi pendidikan, kesehatan, maupun pangan. Pemerintah harus melakukan transformasi ekonomi melalui reformasi birokrasi yang nyata dengan memanfaatkan teknologi sehingga mendorong penciptaan lapangan kerja serta sumber pertumbuhan ekonomi baru.

Senada dengan Abidin Fikri, Kepala Departemen Ekonomi Center for Strategic and International Studies (CSIS), Fajar B. Hirawan, menyetujui pemanfaatan belanja negara harus dirasakan rakyat, khususnya di bidang pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial, termasuk pangan. 

Subsidi di bidang energi perlu mendapat perhatian serius demi keberlanjutan APBN pada masa yang akan datang. Pemerintah harus berani menerapkan kebijakan yang tidak populis, yaitu menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, jika orientasinya adalah menyelamatkan kesinambungan APBN dalam jangka menengah dan panjang.

Narasi lain juga diungkapkan oleh Pengamat Ekonomi dari Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, Suroso Imam Zadjuli, bahwa belanja negara saat ini didominasi untuk membiayai pembangunan infrastruktur sehingga dampaknya baru bisa dirasakan sekitar 15 tahun lagi. 

Sangat penting adanya pembangunan dalam jangka pendek, salah satunya revitalisasi pertanian. Dengan memprioritaskan pertanian, maka manfaatnya bisa lebih terasa, ekonomi rakyat lebih bergerak, dan bisa mendukung program kemandirian pangan.

Narasi terkait subsidi BBM yang akan dikurangi menjadi salah satu sorotan
Narasi terkait subsidi BBM yang akan dikurangi menjadi salah satu sorotan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun