Mohon tunggu...
yavis nuruzzaman
yavis nuruzzaman Mohon Tunggu... Freelancer - fotografer, pemusik, penulis lepas, pemerhati media sosial, penyuka sepak bola,

fotografer, pemusik, penulis lepas, pemerhati media sosial, penyuka sepak bola,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kesadaran Bersama untuk Mengatasi Pandemi yang Tak Kunjung Usai

10 Februari 2022   09:26 Diperbarui: 10 Februari 2022   10:24 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pandemi Covid belum berakhir, kesadaran bersama diperlukan untuk benar benar menyelesaikan masalah kita bersama yang menahun ini (unsplash)

Perlu diwaspadai juga keengganan masyarakat untuk melakukan pendeteksian secara cepat melalui swab antigen maupun swab polymerase chain reaction (PCR). Masih banyak masyarakat yang enggan melakukan swab karena takut dicovidkan.

Sikap abai harus dihindari, sikap aware harus dimulai dari rantai terkecil yaitu keluarga dan dikembangkan ke level kantor atau masyarakat sekitar. Saling mengingatkan untuk terus memakai masker menjaga kebersihan serta melakukan swab antigen maupun PCR apabila merasakan kondisi kurang enak badan harus terus dilakukan. Ketika kesadaran bersama terbentuk rasa aman dan nyaman dalam berkumpul dan bermasyarakat tentu dapat terjalin.

Kita sudah lelah menghadapi pandemi yang tidak kunjung usai, sudah dua tahun permasalahan ini tidak kunjung usai, perekonomian juga menjadi salah satu hal yang terdampak. Perburukkan ekonomi ini bahkan menyasar hingga rakyat kecil. 

Oleh karena itu, untuk mengatasi pandemi ini, kesadaran kolektif sangat dibutuhkan. Terlebih peningkatan kasus ini diperkirakan akan memperburuk kondisi perekonomian Indonesia yang belum sepenuhnya pulih. 

Lebih jauh lagi, hal tersebut akan menimbulkan kekhawatiran yang berlebihan di masyarakat menyusul narasi yang dikembangkan terkait kondisi Indonesia di tengah penularan Omicron.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun