Mohon tunggu...
M UlyaulUmam
M UlyaulUmam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasantri Ma'had Al-Jami'ah Al Aly UIN Malang

Mahasantri Ma'had Al-Jami'ah Al Aly UIN Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menghidupkan Budaya Literasi Guna Membentuk Masyarakat Madani

3 Februari 2022   03:38 Diperbarui: 3 Februari 2022   03:40 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menghidupkan Budaya Literasi Guna Membentuk Masyarakat Madani

KKM merupakan sebuah wujud pengabdian mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang kepada masyarakat sekitar. Dalam KKM ini, kami sebagai mahasiswa dilatih untuk mengabdi dan mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah kami miliki untuk membantu masyarakat sekitar. 

Dalam kesempatan ini, kami TIM KKM Cendana Aye-Aye merencanakan untuk membuat program kerja yakni membukukan sejarah desa yang kami tempati ini. Tepatnya di Desa Cendono, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan.  

Desa ini terletak di lereng gunung Arjuno, tepatnya pada ketinggian 560 meter diatas permukaan laut. Desa cendono memiliki 3 dusun, yaitu Pesanggrahan, Sumber Yudo dan Jati Kauman dan memiliki 7 RT  disetiap dusunnya.

Desa Cendono pada pagi dan malamnya sangatlah dingin, melebihi dinginnya Lowokwaru, Malang. Udaranya sangat sejuk karena banyaknya pohon yang tumbuh didalamnya. 

Lingkungannya masih terjaga dengan baik dan belum terkontaminasi dengan bangunan-bangunan industri. Meskipun terletak di lereng gunung, namun akses tranportasinya sangatlah mudah.

Berdirinya sebuah wilayah, tentu tak lepas dari kisah bersejarah yang diciptakan oleh para leluhur. Dalam upaya melestarikan sejarah, mereka mewariskan cerita itu secara turun temurun kepada anak cucu  agar tetap terjaga keasliannya. Namun, yang menjadi masalah adalah sejarah tersebut disampaikan dari mulut ke mulut sehingga memunculkan beberapa versi. 

Berdasarkan riset, kesadaraan penduduk asli tentang asal usul desa mereka masih sangat minim. Salah satu faktor yang mendasari hal tersebut ialah cerita yang hanya dijadikan dongeng dari masa ke masa dan tidak terbukukan secara sistematis. 

Problematika inilah yang kami temukan saat melakukan kegiatan KKM di Desa Cendono Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan sehingga kami berinisiatif menggarap rangkaian sejarah itu menjadi sebuah karya yang dapat dikonsumsi oleh khalayak umum.

Selain karena melihat problematika di atas, kami juga ingin membangkitkan kembali budaya literasi yang semakin hari kian menurun. Dengan adanya perkembangan zaman ini, banyak masyarakat yang sudah terpengaruh dengan perkembangan tekhnologi semisal semakin canggihnya gadget dan akses internet yang semakin mudah. Perkembangan ini tidak lakukan secara maksimal, justru sebaliknya. 

Oleh karenanya, kami sebagai kaum akademisi seyogyanya kembali lagi menyemarakkan budaya literasi, utamanya dikalangan pedesaan yang mayoritas masyarakatnya masih terlalu minim informasi. 

Tugas utama kita sebagai kaum akademisi adalah membangkitkan semangat masyarakat untuk menmbudayakan literasi karena manfaat yang diperoleh tentu sangatlah besar.

Buku ini kami beri judul "Khazanah Desa Cendono" yang menelisik sejarah tentang asal usul Desa Cendono Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan. 

Isi yang terkandung dalam buku ini meliputi sejarah dan sistem pemerintahan Desa Cendono. Metode yang kami gunakan adalah wawancara, observasi, dan studi literasi. 

Dalam proses penggalian informasi dan data, kami melibatkan juru kunci dan beberapa narasumber utama yang merupakan tokoh masyarakat sekaligus saksi sejarah dari para sesepuh desa. 

Kami juga meraup informasi secara filosofi setiap dusun di desa ini dari pihak terkait. Selain itu, kami melakukan analisis dari penelitian terdahulu serta observasi ke tempat kejadian sejarah berlangsung.

Cerita yang tertuang dalam buku ini kami sajikan dengan beragam versi yang kami peroleh dari beberapa narasumber, sehingga hal tersebut menjadi kesulitan tersendiri bagi kami dalam proses penyusunannya. 

Kurangnya pengalaman dan pengetahuan juga membuat kami berkerja ekstra agar karya ini dapat terselesaikan. Harapan kami dari terbitnya buku ini adalah tambahnya pengetahuan penduduk terhadap cerita sejarah desa yang mereka tinggali. 

Selain itu, dengan pembukuan sejarah desa ini,  kami berusaha menjawab problematika masyarakat setempat agar kisah-kisah bersejarah yang selama ini masih simpang siur dapat menjadi cerita yang utuh.

Selain itu, kami juga berharap dengan hadirnya buku ini, mampu menumbuhkan semangat masyarakat dalam menghidupkan budaya literasi demi terwujudnya masyarakat madani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun