Mohon tunggu...
Yatmi Rejeki
Yatmi Rejeki Mohon Tunggu... Administrasi - Suka becanda,, biar awet muda.

Wanita biasa dari Jogja

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film Mantan Manten Ajarkan Cara Berdamai Dengan Mantan

11 April 2019   23:06 Diperbarui: 11 April 2019   23:48 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hai, apa kabar mantan? Dimana kau sekarang? Bagaimana dengan hidupmu kini? Masih ingat  nggak? Dulu, kita suka sekali berangan-angan.  Hingga akhirnya mimpi hanyalah sebuah bunga tidur yang tak pernah menjadi nyata. Dan angan, hanya sebuah khayalan, dan tak lebih dari itu. Di tahun ketiga, hubungan kita ternyata kandas di tengah jalan.

Setelah itu, kita benar-benar tidak pernah saling mengetahui kabar masing-masing. Dunia ini terasa begitu luas. Sehingga satu kota saja, tak pernah bertemu bahkan walau hanya sekedar berpapasan. Dan ketika menikah, kita tidak pernah saling mengundang. Mungkin saat itu saya belum berdamai dengan mantan. hehe.. Karena bagaimanapun, mantan adalah orang yang pernah dekat didalam hati dan kehidupan kita. Mana tega, melihatnya datang ke pernikahan saya.  Itu hanya sekelumit cerita bersama mantan di masa lalu. hehe...  Bicara tentang mantan, saya jadi ingin bercerita tentang film Mantan Manten.

Nobar Mantan Manten Bareng Kjog. dok.pri
Nobar Mantan Manten Bareng Kjog. dok.pri
Film Mantan Manten

Dalam film Mantan Manten yang saya tonton bersama teman-teman Kompasianer Jogja pada tayangan perdana 4 April 2019 lalu di XXI Empire Jogja, mengisahkan tentang ketegaran seorang wanita yang ditinggal menikah oleh  kekasihnya. Bayangkan saja, jika kamu tak hanya sebagai tamu undangan dari acara pernikahan mantanmu. Tetapi kamu harus datang sebagai seorang perias untuk mantanmu? Sudah terbayang rasanya? Sakitnya bisa jadi sampai ke ubun-ubun. Remuk seremuk-remuknya.

Yasnina dan Darto dalam Film Mantan Manten. Foto: IG mantan.manten
Yasnina dan Darto dalam Film Mantan Manten. Foto: IG mantan.manten
Sosok wanita tegar dalam Film Mantan Manten itu adalah Yasnina (Atiqah Hasiholan). Sebelumnya Yasnina adalah wanita karir yang sukses, hingga kemudian dia terjebak dalam masalah yang menghancurkan repotasinya juga menguras hartanya. Tidak cukup disitu, Yasnina juga harus menerima kenyataan pahit dalam kehidupan asmaranya.

Dijebak oleh calon mertua, ditinggal menikah oleh kekasihnya. Dia ingin mengambil kembali apa yang pernah hilang, tetapi itu hanya sebuah keinginan yang menyakitkan. Karena lawannya sangat kuat.

Pertemuannya dengan Budhe Maryati (Tuti Kirana) yang seorang tukang paes atau perias pengantin atau manten, perlahan mengubah jalan hidup dan pola pikirnya.

Yasnina bukan lagi wanita ambisius seperti sebelumnya. Ikhlas adalah kunci penyelesaian segala masalah. Menerima kenyataan dan berdamai dengan mantan. Keikhlasannya diwujudkan dengan bersedia menjadi tukang paes untuk mantan kekasihnya, Surya (Arifin Putra)

Meskipun kisah hidup Yasnina mampu mengaduk-aduk perasaan saya, namun hadirnya Darto (Dodit Mulyanto) yang berperan sebagai asisten Budhe Mar sanggup mencairkan suasana. Bahkan saya tertawa terbahak menyaksikan Darto yang sederhana dan apa adanya itu.

Pesan Moral dibalik Fim Mantan Manten  

Setelah menonton film ini, saya semakin memahami bahwa masalah didalam hidup ini, bisa diselesaikan jika kita sudah ikhlas. Bahwa di dunia tidak ada yang pasti kecuali kematian dan perubahan. Kata-kata manusia  bisa berubah sewaktu-waktu. Pengkhianatan bisa terjadi kapan saja.  Begitu pula dengan roda kehidupan. 

Sekarang miskin, besok kaya atau sebaliknya adalah wajar. Nasib bisa saja berubah seiring berjalannya waktu.  Lingkungan sangat mempengaruhi perilaku. Artinya perubahan diri seseorang bisa berubah ketika dia berada dilingkungan yang berbeda, seperti berubahnya kisah hidup Yasnina. Belajar dari Budhe Mar, bahwa kesetiaan itu pilihan. Ingin setia atau tidak, semua ada konsekuensinya. Budhe Mar menjaga kesetiaan pada profesi hingga akhir hayatnya. Komitmennya adalah tradisi tidak boleh berhenti dan harus selalu dijaga, seperti halnya tradisi paes dan budayanya.

Budhe Mar dalam Film Mantan Manten. Foto: IG mantan.manten
Budhe Mar dalam Film Mantan Manten. Foto: IG mantan.manten
Bagi saya, Film Mantan Manten produksi Visinema Pictures ini sungguh menginspirasi dan layak untuk ditonton.  Apalagi buat kamu yang belum move on dari masalah hidup. Begitu pula bagi yang belum berdamai dengan mantan. Kamu bakal punya semangat baru deh.

 Sudah terbersit untuk segera ke bioskop terdekat?

    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun