Mohon tunggu...
Maya Batari
Maya Batari Mohon Tunggu... Guru - Single Cool

mencintai diri sendiri dimulai dari dalam hati yang selalu berpikir positif dan bahagia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rahasia Cinta Sang Pewaris #Bab 38

10 Juni 2021   10:40 Diperbarui: 10 Juni 2021   10:54 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://m.kapanlagi.com/plus/42-kata-kata-hati-yang-terluka-begitu-dalam-ungkapan-kecewa-penuh-makna-1ce21c.html

Utari diam menyimak. Dia tidak ingin menyela, apapun yang akan diceritakan oleh Rike, "Dia menggoda Mas Baruna, dan menjebaknya hingga Windri mengandung."

"Waktu itu, Mas Baruna memintaku melepaskannya demi anak di dalam kandungan Windri. Tapi aku menolak, dan aku melakukan tindakan bodoh itu."

"Apa yang Mbak, lakukan?"

"Aku menemui Windri, dan berlutut kepadanya agar melepaskan Mas Baruna. Kamu tahu apa yang dia katakan kepadaku?"

"Apa?"

"Dia mengatakan, jika dia tidak menginginkan Mas Baruna menjadi suaminya. Anak itu bukan untuk mengikat Mas Baruna, namun untuk mengikat pria lain. Dia bilang jika Mas Baruna bukan pria yang dia inginkan, namun dia akan mempertahankan bayi itu."

Dada Utari kini mulai berdesir tidak enak. Nalurinya sebagai seorang istri mengatakan banyak hal. Jadi, cerita versi mana yang harus dipercayai?

"Jadi, sejak awal Mas Baruna dan Mbak Rike sudah tahu, jika wanita itu sedang mengandung?"

"Iya, kami sudah tahu. Dia tidak ingin terikat dengan Mas Baruna. Dia hanya memintaku untuk menjauh dari kota ini, dengan membawa Mas Baruna. Bagaimanapun caranya."

Keringat dingin kini mulai membasahi punggung Utari. Jadi, dugaannya selama ini memang tidak keliru.

"Dan Mbak Rike mengiyakan begitu saja?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun