Bagus Pandhita menarik diri, hingga Utari merasa sedikit kehilangan. Matanya mengerjap menyadari jika ada sesuatu yang salah. Dia segera beranjak dari tempatnya, begitu pria itu mulai melangkah meninggalkan Gazebo.
"Pak, tunggu!" Utari berlari kecil mengejar langkah panjang Bagus Pandhita. Pria itu berhenti sejenak, dan menoleh dengan alis berkerut ke arah Utari.
"Ada apa? Kamar mandi ada di samping Gazebo. Setelah mandi, baru akan kutunjukkan kamar tidurmu."
"Bukan itu, Pak! Bagaimana kalau saya saja yang memasak makan malamnya?"
"Tidak perlu, dan jangan membantah!"
Masih bersambung...
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!