Aku mungkin hanya bisa hidupÂ
Dengan sikap manis dan kata-kata indah
Dan untuk menyembuhkan luka
Mungkin aku harus berenangÂ
Di lautan kata-kata cintaÂ
Tanpa bunga Mawar dan Lili
Cinta sejati
Bagi ku hanya baris-baris bayangan hati ku
Masih saja terus berpijar tanpa letih
Aku ini tidak muda lagi
Dan bisa mati mudaÂ
Saat sauh ku karam karena letih
Lautan sungguh tegar melawan ambisi jiwa ku
Untuk sebuah hatiÂ
Yang terus menghantui bayangan jantung ku
Tuhan di atas singgasana semesta
Cahaya hitam rahasia menyimpan cerita
Membuat pikiran ku tersedak sesat sejenak
Dan hantu tanpa mimpi
Memberi tanda tanpa bintang
Aku mungkin hanya bisa hidup
Tanpa puisi dan kata-kata bijak cinta
Melalui musim dan abad
Hingga bayangan ku
Memetik bunga Lili yang jatuh dari Surga
Tuhan dan hati-Nya
Dan hati ini yang memiliki bayangan cinta-Nya
Maka untuk kesempurnaan kenyataan
Itu adalah pengetahuan yang bijak
Yang mengajari ku tentang bijak hati-Nya
Aku hanya akan memiliki kekasih
Dalam lautan puisi ku
Dalam bayangan bumi
Maka hati ku telah binasa
Namun jiwa ku menggenggam sisa arang
Cinta
Inilah aku dalam wajah baru musim baru
Tidak memerlukan lirik lidah palsu mu lagi
Yang dipenuhi ayat-ayat suci indah-Nya
Tidak memerlukan bias rasa dusta mu
Namun hati mu bias nyata dusta
Aku mungkin hanya akan hidup
Dengan kata-kata indah dan keelokannya
Dan jiwa ku terus merenangi lautan kenyataan
Tanpa bunga Mawar dan Lili
Namun doa sujud ku
Tidak dihentikan oleh musim bijak yang layu
Copyright (c) Yat, 29 September 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H