Mohon tunggu...
Yat
Yat Mohon Tunggu... Sales - Puisi

Jalan-Jalan Imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dusta Indah Mu

10 Oktober 2021   09:18 Diperbarui: 10 Oktober 2021   12:52 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku mungkin hanya bisa hidup 

Dengan sikap manis dan kata-kata indah

Dan untuk menyembuhkan luka

Mungkin aku harus berenang 

Di lautan kata-kata cinta 

Tanpa bunga Mawar dan Lili

Cinta sejati

Bagi ku hanya baris-baris bayangan hati ku

Masih saja terus berpijar tanpa letih

Aku ini tidak muda lagi

Dan bisa mati muda 

Saat sauh ku karam karena letih

Lautan sungguh tegar melawan ambisi jiwa ku

Untuk sebuah hati 

Yang terus menghantui bayangan jantung ku

Tuhan di atas singgasana semesta

Cahaya hitam rahasia menyimpan cerita

Membuat pikiran ku tersedak sesat sejenak

Dan hantu tanpa mimpi

Memberi tanda tanpa bintang

Aku mungkin hanya bisa hidup

Tanpa puisi dan kata-kata bijak cinta

Melalui musim dan abad

Hingga bayangan ku

Memetik bunga Lili yang jatuh dari Surga

Tuhan dan hati-Nya

Dan hati ini yang memiliki bayangan cinta-Nya

Maka untuk kesempurnaan kenyataan

Itu adalah pengetahuan yang bijak

Yang mengajari ku tentang bijak hati-Nya

Aku hanya akan memiliki kekasih

Dalam lautan puisi ku

Dalam bayangan bumi

Maka hati ku telah binasa

Namun jiwa ku menggenggam sisa arang

Cinta

Inilah aku dalam wajah baru musim baru

Tidak memerlukan lirik lidah palsu mu lagi

Yang dipenuhi ayat-ayat suci indah-Nya

Tidak memerlukan bias rasa dusta mu

Namun hati mu bias nyata dusta

Aku mungkin hanya akan hidup

Dengan kata-kata indah dan keelokannya

Dan jiwa ku terus merenangi lautan kenyataan

Tanpa bunga Mawar dan Lili

Namun doa sujud ku

Tidak dihentikan oleh musim bijak yang layu

Copyright (c) Yat, 29 September 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun