Mohon tunggu...
yassin krisnanegara
yassin krisnanegara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pembicara Publik / Coach / Pengusaha

Dalam proses belajar untuk berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

AI dan Ketakutan yang Berlebihan: Sebuah Ulang Tahun Kedua dari Y2K?

14 Desember 2024   05:53 Diperbarui: 14 Desember 2024   05:53 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Ketidakpastian Masa Depan
Manusia secara alami takut pada hal yang tidak mereka pahami. AI, dengan potensinya yang besar, sering kali tampak seperti sesuatu yang tidak terkendali.

  • Perubahan Cepat
    Teknologi berkembang dengan kecepatan yang tak pernah terjadi sebelumnya. Perubahan cepat ini bisa membuat masyarakat merasa tertinggal, dan ketakutan akan tergantikan muncul sebagai reaksi alami.

  • Namun, jika kita belajar dari Y2K, kita tahu bahwa ketakutan ini bisa diatasi dengan edukasi, komunikasi yang jelas, dan pendekatan strategis terhadap perubahan.

    AI Sebagai Peluang, Bukan Ancaman

    AI bukanlah musuh yang mengintai untuk mengambil alih pekerjaan manusia, sama seperti Y2K bukanlah akhir dari dunia teknologi. Sebaliknya, AI adalah peluang untuk mendorong manusia ke tingkat kreativitas dan produktivitas baru.

    Dunia tidak runtuh pada tahun 2000, dan tidak akan runtuh pula di era AI. Jika kita bisa melihat AI sebagai alat yang mendukung, bukan menggantikan, maka masa depan akan menjadi ladang subur bagi inovasi, bukan kuburan bagi pekerjaan manusia.

    Bukankah setiap kemajuan membutuhkan adaptasi? Dan bukankah manusia telah berkali-kali membuktikan dirinya sebagai makhluk yang paling adaptif? Saatnya kita berhenti takut dan mulai merangkul kemungkinan.

    Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
    Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun