Mohon tunggu...
yassin krisnanegara
yassin krisnanegara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pembicara Publik / Coach / Pengusaha

Dalam proses belajar untuk berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

AI dan Ketakutan yang Berlebihan: Sebuah Ulang Tahun Kedua dari Y2K?

14 Desember 2024   05:53 Diperbarui: 14 Desember 2024   05:53 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Adaptasi, Bukan Kepunahan

Seperti halnya komputer pada era awal, AI akan mengubah cara kita bekerja, tetapi tidak berarti menghapus profesi secara keseluruhan. Pekerjaan yang repetitif atau berbasis data mungkin berkurang, tetapi ini membuka ruang untuk pekerjaan baru yang lebih kompleks dan kreatif.

Mari kita ambil contoh industri otomotif. Ketika robot masuk ke jalur produksi, banyak yang mengira tenaga kerja manusia akan tersingkir. Sebaliknya, manusia beralih ke peran yang lebih strategis, seperti merancang, memprogram, atau memelihara robot tersebut. Begitu pula dengan AI: pekerjaan akan bergeser, bukan lenyap.

3. Kepanikan yang Diperbesar Opini

Seperti Y2K, narasi AI sebagai "penghancur pekerjaan" sering kali didorong oleh opini yang kurang mendalam. Headline sensasional menciptakan ilusi ancaman besar, tetapi jarang menyebutkan manfaat atau peluang yang ditawarkan AI.

Padahal, statistik menunjukkan bahwa teknologi baru cenderung menciptakan lebih banyak pekerjaan daripada yang dihancurkannya. Sebuah studi oleh McKinsey memperkirakan bahwa meskipun AI dapat mengotomatisasi sekitar 15% pekerjaan pada tahun 2030, teknologi ini juga berpotensi menciptakan jutaan pekerjaan baru di berbagai sektor.

4. Memahami AI Secara Tepat

Kunci untuk menghadapi AI bukanlah takut, tetapi memahami. Sama seperti Y2K yang memerlukan edukasi untuk meredakan ketakutan, masyarakat juga perlu diberi pengetahuan yang lebih baik tentang AI.

AI bukanlah makhluk hidup yang memiliki niat menggantikan manusia. Ini adalah alat---seperti pisau yang bisa digunakan untuk memasak atau melukai. Bagaimana AI digunakan sepenuhnya bergantung pada manusia yang mengendalikannya.

Mengapa Kekhawatiran Tetap Ada?

Ada dua alasan utama mengapa ketakutan akan AI begitu mendalam:

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
    Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun