Mohon tunggu...
Yass Ferguson
Yass Ferguson Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Film Bagus dengan Skenario Berantakan (Ulasan Film Tausiyah Cinta)

11 Januari 2016   00:08 Diperbarui: 11 Januari 2016   00:50 1493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

- Semua tokoh seakan dipaksakan untuk muncul. Munculnya Rein sebenarnya tidak berpengaruh banyak dalam film ini menurut saya, ada atau tidak ada Rein sepertinya tidak jadi masalah. Namun sepertinya sutradara dan penulis skenario 'memaksakan' Rein harus muncul sebagai 'pemanis'. Lefan hanya kenal Rein sebentar, tapi tau-tau Lefan sudah tau Murobbiyah nya Rein. Dan darimana pula Lefan tau proses taaruf, sedangkan di awal dia bilang kakaknya tidak pernah berdakwah di rumah.

- Kejadian Azka hampir ditabrak Lefan. Masa beberapa saat kemudian saat mereka bertemu di meeting, Lefan tidak mengenali Azka, dan reaksi Azka saat bertemu Lefan di meeting biasa-biasa saja gak ada kaget-kagetnya sedikit :)

- Tokoh Zaky Ahmad Rivai alias Alfian yang tiba-tiba muncul di tengah film dan tiba-tiba menjadi jodohnya Rein. Sangat mengganggu sekali. Jadi penambahan tokoh baru di tengah jalan membuat cerita semakin tidak jelas.

- Azka yang tiba-tiba kena pecahan kaca, padahal pada saat dia melihat-lihat ruang kelas tidak ada kejadian apa-apa. Tiba-tiba kaca pecah dan kena mata Azka. Soooooo drama. Ditambah lagi dengan munculnya tokoh Alfian, maka tokoh Azka semakin tidak jelas fungsinya untuk apa. Karena Azka hanya berhubungan dengan Lefan sebentar dan tidak ada hubungan apa-apa dengan Rein maupun Alfian.

- Pencarian jodoh buat Rein yang menurut saya terlalu dibuat-buat. Hanya dengan mendengar (baca :nguping) orang yang habis mengaji di Masjid, lalu ayah Rein mau menjodohkan Rein dengan dia. Namun akhirnya tidak ketemu dan digantikan Alfian yang cuma gara-gara menolong ayah Rein dari keserempet mobil. Gampang bener!

- Tokoh kakak Lefan di awal, yang disinggung Lefan tentang dakwahnya. Pada akhir film tidak ada solusi dari dai yang berdakwah di luar tapi meninggalkan keluarga sendiri. Dan mematikan tokoh kakak sepertinya hanya ingin menambah efek sedih, tapi sayangnya gak dapet! Efek sedih yang menurut saya agak kurang, saat Azka mengetahui ibunya koma, dan saat ibu Azka entah kenapa tiba-tiba jatuh koma.

- Tokoh ayah lefan yang juga perannya tidak jelas. Dan di akhir film pun tidak diceritakan ada apa dengan keluarga Lefan? Kenapa ibunya bisa sampai meninggal dan kenapa Lefan begitu benci dengan ayahnya sedangkan kakaknya biasa-biasa aja.

- Endingnya pun saya pikir juga kurang greget! Gak jelas Azka akhirnya gimana, Lefan gimana. Cuma Rein aja yang akhirnya happy ending. Mudah-mudahan ada sequelnya.

2. Akting para pemain yang masih kaku. Wajar sih karena ini mungkin film pertama mereka. Namun jika dibandingkan dengan akting Igo Ilham, Peggy Melati Sukma, Guru ngajinya Azka, dan Irwansyah, semuanya jadi kebanting. Satu yang mencuri perhatian saya adalah kakaknya Lefan, aktingnya lumayan bagus sebagai seorang pemula.

3. Pengambilan gambar yang agak kurang tepat, misalnya yang mengganggu saya adalah shoot gambar kaki Rein yang sedang bermain air. Maksudnya apa ya?

4. Tokohnya terlalu banyak. Misalnya setelah tokoh teman-temannya Rain di awal menghilang, ada lagi tokoh gak jelas saat sedang murojaah bergantian di masjid yang menutup murojaah. Lucu sih ini tokoh, tapi jadi gak jelas. Terus muncul lagi temen-temen azka, yang saya bisa hitung setiap beberapa adegan ada tokoh baru lagi :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun