Mohon tunggu...
yas niar
yas niar Mohon Tunggu... Lainnya - yasniar

Masih ada langit di atas langit ✨

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Deduktif Vs Induktif

28 September 2020   19:20 Diperbarui: 28 September 2020   19:23 2437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : https://apaperbedaan.com/

Bukan tentang paragraf aja yg deduktif dan induktif, pemikiran atau logika juga ada istilah deduktif dan induktif.. belum tau? Yuk kita sama-sama cari tahu!!

Kita mulai dari pengertian dulu..

Pengertian deduktif

Ada yg tau apa itu penalaran deduktif?  Penalaran deduktif ialah logika dari umum sampai khusus, berbeda dengan penalaran induktif yang logika khusus sampai umum. 

Penalaran deduktif pada umumnya dimulai dari satu atau lebih pernyataan umum atau disebut premis yang gunanya untuk mendapatkan kesimpulan yang logis. 

Apabila premisnya benar maka kesimpulannya juga harus benar. Penalaran deduktif ini digunakan oleh ilmuwan da ahli matematika untuk membuktikan hipotesis penelitian mereka.

Ada penalaran deduktif argumen kemungkinan akan valid atau tidak valid, bisa dibilang masuk akal atau tidak. Kesimpulan Argumennya akan mengalir dari premisnya. Jika argumen nya benar maka valid, namun jika argumen benar bisa masuk akal atau tidak, kesimpulannya bisa masuk akal atau tidak tergantung argumen nya.

Sebagai contoh:

  1.  semua perempuan memiliki rambut panjang.
  2. Chika adalah seorang perempuan.
  3.  Oleh karena itu, Chika memiliki rambut yang panjang.

Argumen ini benar dan valid, namun premisnya " semua perempuan memiliki rambut panjang" tidak benar, mengapa? Karena beberapa perempuan memiliki rambut menyerupai rambut laki-laki, adabyang gondrong. Oleh karena itu ini belum tentu argumen yang masuk akal. Selalu perhatikan bahwa argumen yang valid juga tidak benar.

Ada dua jenis logika deduktif, yaitu hukum pelepasan dan hukum silogisme.

  1. Hukum pelepasan yaitu satu pernyataan kondisional tunggal dan merupakan sebuah hipotesis( hasil sementara/ dugaan) . hipotesis merupakan (P) kemudian dinyatakan kesimpilan (Q), selanjutnya disimpulan dari pernyataan dan hipotesis. Contohnya jika menggunakan bentuk pernyataan if-then(1) jika susut A lebih besar 90 derajat, maka A merupakan sudut tumpul. (2) A=125 derajat. Sehingga A merupakan sudut tumpul.
  2. Hukum silogisme , yaitu mengambil  dua buah pernyataan kondisional  kemudian membentuknya kedalam sebuah kesimpulan dengan cara enggambungkan hipotesis yang satu dengan kesimpulan yang lain. Contohnya :

 jika rem blong, maka mobil  tidak bisa berhenti

Jika mobil tidak berhenti, maka akan terjadi kecelakaan

Sehingga jika remnya blong, maka akan terjadi sebuah kecelakaan.

Berdasarkan pernyataan di atas, jika pernyataan "a" dan "b" digabungkan maka akan menjadi hipotesis.

selanjutnya kepengertian induktif :

penalaran induktif

penalaran induktif, atau sering disebut induksi merupakan penalaran dari peristiwa khusus ke umum. Hal ini bertentangan dengan metode ilmiahnya. Inilah yang menyebabkan mengamati pola pernyataan dan kesimpulan yang kemungkinan besar salah.

Pendapat kuat(valid) dan tidak kuat(not valid)

Pendapatyang valid merupakan premis premis itu benar, maka dapat disimpulkan bahwa kemungkinan benar sangat besar. Namun sebaliknya, apabila pendapat induktif itu lemah maka  bisa saja pendapat itu salah meskipun premis yang dihadapi menyatakan benar.

Apabila pendapat kuat atau valid dan premis yang mendasarkan itu benar, maka dapat dikatakan pendapat yang bisa meyakinkan. Namun jika argumennya lemah atau bisa dibilang premis itu terdapat dari keduanya atau tidak terbukti maka dapat dikatakan bahwa argument atau pendapat tidak kuat atau not valid.

Contoh pendapat yang kuat

  1. Didalam frezer ada ice crem 20 cangkir
  2. Rasa vanilla berjumlah 18 cangkir
  3. Maka, semua cangkir merupakan ice cream vanilla

Apabila di dalam premis pendapat sebelumnya " rasa vanilla berjumlah 18 cangkir", merupakan 2 cangkir vanilla, dpat disimpulakan bahwa semua cangkir merupakan ice cream vanilla , pendapat ini didasarkan pada pendapat yang lemah. Agaimana jika semua premis itu benar, akan tetapi pada pendapatnya salah, dan kekuatan pendapatnya bervariasi.

Contoh penalaran induktif

  1. Semua labrator retriever merupakan anjing
  2. Beberapa labrator merupakan hewan peliharaan
  3. Sehingga, bebepa anjing meupakan hewan peliharaan

Itulah beberapa penjelasan dari pengertian penalaran deduktif dan induktif beserta contohnya. Penalarn deduktif dan induktif memiliki penerapan sebagai berikut :

  1. Deduksi dapat digunakan semetara untuk menguji pernyataan induksi dengan cara menerapkannya di tempat lain
  2. Penalarn iduktif merupakan hukum ilmiah yang sangat baik, sehingga dapat diterapkan dalam banyak peristiwa untuk menjelaskan fenomena-fenomena lainnya.
  3. Sedangkan pernyataan deduktif banyak digunakan di  banyak eksperimen untukmenyimpulkan dan membuktikan aturan umum.

Inilah beberapa penjelasan saya terkait penalaran deduktif dan induktif, semoga bermanfaat dan apabila terjadi salah pengertian atau penjelasan yang kurang tepat,kurang lebihnya mohon dimaafkanJ

Terimakaih sudah membaca !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun