Mohon tunggu...
Yasmin salim syamlan
Yasmin salim syamlan Mohon Tunggu... Editor - MAHASISWA

Membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Inovasi Bisnis - Pengertian, Jenis, dan Contohnya

20 Oktober 2024   13:32 Diperbarui: 20 Oktober 2024   13:48 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cr by : Afahrus pinterest

Inovasi bisnis - Di zaman kiwari, kebutuhan manusia yang makin tak terbatas terus menuntut kehadiran hal-hal baru, tak terkecuali dalam berbisnis. Untuk memenuhi berbagai kebutuhan ini, kita pun berkembang dan menciptakan berbagai inovasi. Saat memikirkan inovasi bisnis, hal pertama yang terlintas dalam kepala kita umumnya adalah produk baru yang lebih canggih dengan desain terkini. Namun jangan salah, inovasi bisnis tak hanya tentang produk. Untuk memahami seluk beluknya, simak penjelasan lengkap berikut ini. 

Apa itu Inovasi Bisnis?

Kamus besar bahasa Indonesia mendefinisikan inovasi sebagai dua hal. Pertama, inovasi diartikan sebagai pengenalan hal-hal yang baru, atau suatu pembaharuan. Kedua, inovasi juga diartikan sebagai penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat). Artinya, inovasi tidak menciptakan sesuatu yang baru, melainkan mengembangkan atau meningkatkan kemampuan dari sesuatu yang sebelumnya sudah ada. 

Dalam dunia bisnis, inovasi dikenal sebagai kemampuan suatu bisnis untuk menciptakan, mengembangkan, menyuguhkan, dan meningkatkan suatu produk, jasa, proses, hingga model bisnis demi kepuasan pelanggan. Sementara Stephen Robbins (1994), mendefinisikan inovasi bisnis sebagai suatu gagasan baru yang digunakan untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu produk, jasa, atau proses yang sudah ada. 

Mengapa Inovasi Penting Bagi Suatu Bisnis ?

Laura Furstenthal, pimpinan dari North America Innovation Practice, pernah menegaskan bahwa "Bagaimanapun kita mengukurnya, suatu inovasi harus bisa meningkatkan nilai dan mendorong pertumbuhan [bisnis]". 

Suatu inovasi dalam bisnis dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Karena itu, dengan melakukannya, kita bisa memperluas pasar, menggaet pelanggan baru, sekaligus mempertahankan loyalitas mereka. 

Inovasi juga dibutuhkan untuk mengatasi kejenuhan pasar. Sehebat apapun produk andalan yang dimiliki, jika kita tak kunjung menawarkan fitur maupun pengalaman baru untuk konsumen, lama kelamaan pasar akan bosan. Akibatnya, pertumbuhan bisnis cenderung stagnan dan pembelian produk bisa menurun. Hal ini bisa diatasi dengan inovasi, seperti menciptakan menu baru untuk restoran, varian rasa baru untuk minuman, hingga fitur baru untuk sebuah produk game. 

Tak hanya itu, 

Suatu inovasi yang tepat akan mampu memberikan pertumbuhan yang jelas dan substansial bagi suatu bisnis. Tak hanya itu, berinovasi dari waktu ke waktu sesuai dengan tren yang berlangsung, akan menjaga bisnis kita tetap relevan di mata pelanggan. Penelitian dari McKinsey & Company menemukan bahwa perusahaan-perusahaan yang berhasil menguasai inovasi mampu menghasilkan keuntungan ekonomi 2,4 kali lebih tinggi daripada pemain lainnya. 

Tipe-Tipe Inovasi Bisnis 

Dalam dunia bisnis, sebuah inovasi tak pernah terbatas hanya pada produk. Ada banyak aspek dalam suatu perusahaan yang bisa ditingkatkan performanya melalui inovasi. Berikut adalah tiga tipe inovasi yang bisa dirancang dan diterapkan pada sebuah bisnis :

1. Inovasi Produk atau Jasa 

Jenis inovasi ini berfokus pada kegiatan menciptakan dan menggarap produk baru, layanan jasa baru, atau fitur terbaru pada suatu produk. Contohnya, sebuah kedai kopi berinovasi dengan menciptakan produk non-kopi, seperti cokelat, teh, dan matcha yang sama enaknya untuk meraih konsumen secara lebih luas. Di lain sisi, sebuah perusahaan teknologi bisa juga berinovasi dengan meluncurkan wireless headphone untuk kenyamanan konsumen di kota besar. 

2. Inovasi Proses

Jenis inovasi ini berfokus pada perubahan yang dibuat untuk menghasilkan proses produksi dan proses jual-beli lebih efisien. Terciptanya sistem reseller dan dropshipper adalah contoh inovasi dalam proses menjual barang, yang lebih efisien dan menjangkau pasar lebih luas. 

3. Inovasi Model Bisnis

Jenis inovasi ini diterapkan pada skala yang lebih besar, yaitu mengubah model bisnis yang digunakan suatu bisnis untuk beroperasi. Contoh paling dekat adalah inovasi yang dilakukan Uber dan Gojek untuk beroperasi. Kedua perusahaan ini menggunakan model bisnis kemitraan, di mana mereka tidak mempekerjakan karyawan sebagai driver, melainkan merekrut pemilik kendaraan sebagai mitra bisnis. Lewat cara ini, Uber dan Gojek tak perlu keluar uang untuk pembelian kendaraan dan fokus mengembangkan layanan digital mereka. 

Kesimpulan : 

Inovasi bisnis kunci untuk mempertahankan daya saing dan relevansi di pasar yang terus berubah. Melalui penerapan ide-ide baru, baik dalam produk, layanan, maupun proses, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi, memenuhi kebutuhan pelanggan, dan menciptakan nilai tambah. Inovasi juga mendorong pertumbuhan, memungkinkan perusahaan untuk mengeksplorasi pasar baru dan menjawab tantangan dengan cara yang kreatif. Oleh karena itu, budaya inovasi yang kuat di dalam organisasi sangat penting untuk keberhasilan jangka panjang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun