Mohon tunggu...
Yasmina Shofa Az Zahra
Yasmina Shofa Az Zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurnalistik Universitas Padjadjaran

Mahasiswa berdomisili Bandung dengan ketertarikan pada bidang penulisan dan jurnalistik.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Lebaran alias "Lebar-an"

30 Mei 2022   10:40 Diperbarui: 30 Mei 2022   15:21 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiga puluh hari lamanya umat muslim menjalankan ibadah puasa di bulan ramadhan. Bulan penuh kemuliaan ini kemudian akhirnya ditutup dengan hari raya idul fitri atau biasa kita sebut dengan hari lebaran. Perayaan hari lebaran adalah satu dari banyak hal yang paling ditunggu-tunggu oleh umat muslim di bulan suci ramadan.

Perayaan hari raya idul fitri atau lebaran di tiap negara atau daerah memiliki ciri khasnya masing-masing. Perayaan-perayaan ini biasanya menyesuaikan dengan budaya dan tradisi masing-masing masyarakat di daerah tersebut. Banyaknya budaya dan tradisi di Indonesia membuat perayaan lebaran di tiap daerah bisa sangat bervariasi, bayangkan saja dengan banyaknya daerah di Indonesia dengan budayanya masing-masing, ada berapa banyak jenis perayaan yang dimiliki Indonesia?

Akan tetapi, ada satu hal yang wajib banget untuk dilakukan di hari lebaran, yang juga merupakan bentuk perayaan hari lebaran, yaitu makan-makan! Acara ini wajib banget dilakukan. Walaupun tiap daerah di Indonesia punya perayaan mereka masing-masing, tetapi acara makan-makan sudah pasti masuk ke dalam bagian dari perayaan hari lebaran tiap daerah.

Biasanya, tiap-tiap rumah sudah dari jauh hari mulai menyiapkan berbagai macam hidangan untuk disajikan kepada tamu-tamu yang datang untuk silaturahmi dan bermaaf-maafan, mulai dari hidangan berat seperti opor ayam, soto, atau berbagai sate, hingga kue-kue kering khas lebaran seperti nastar, putri salju, atau lidah kucing. Seringnya hidangan-hidangan ini menyesuaikan dengan budaya atau tradisi masyarakat setempat. 

Makan-makan memang enak, tapi nyatanya banyak orang yang tidak senang dengan salah satu acara khas lebaran ini. Yuk, simak lebih lanjut!

Kalau kamu sedang dalam program diet atau sedang ingin menjaga pola makan dan berat badan, mungkin kamu adalah salah satu dari sekian orang yang tak senang dengan acara makan-makan di hari lebaran. Hari lebaran malah "lebar-an"?

Banyaknya hidangan khas lebaran yang menggugah selera membuat kita terkadang sulit untuk tidak ikut menyantap hidangan-hidangan tersebut dan malah berujung kebablasan, akhirnya berat badan malah naik. Beberapa hal berikut adalah alasan kenapa lebaran malah "lebar-an" :

  1. Beli kue lebaran, malah dimakan sendiri

Hal ini sering banget kejadian. Niatnya beli berbagai macam kue untuk disuguhkan ke tamu, malah dimakan dan dihabiskan sendiri. Saking menarik dan menggodanya kue-kue tersebut, akhirnya gagal menahan diri untuk tidak menyantapnya. Bahkan terkadang ketika kue baru saja dikeluarkan dari oven, dalam sekejap ludes tak tersisa oleh keluarga di rumah yang niatnya cuma ingin mencicipi. Walaupun kue-kue lebaran biasanya berukuran mini atau kecil, tetapi jangan sampai tertipu! Coba cek kalorinya, bisa-bisa setara dengan makan sepiring nasi lengkap dengan lauk!

  1. Habisin Stok Opor

Pernah gak sih, udah masak opor satu panci besar, eh tamu yang datang sedikit. Alhasil opornya malah nyisa banyak. Daripada basi dan malah terbuang sia-sia, akhirnya terpaksa lah opor harus dihabiskan oleh orang-orang rumah. Untung kalau sisanya tinggal seperempat panci, gimana kalau nyisanya banyak? Waduh, udah pasti "lebar-an"! Hati jadi bimbang, pilih "lebar-an" atau buang-buang makanan? Kembali ke prinsip masing-masing, nih, sepertinya.

  1. Super Duper Ekstrovert

Punya banyak teman, kerabat, dan keluarga memanglah menyenangkan, tetapi bisa jadi malapetaka juga loh! Bayangkan berapa banyak rumah yang harus dikunjungi di hari lebaran, dan tuan rumah di tiap rumah pastinya sudah menyiapkan hidangan-hidangan spesial untuk disuguhkan ke kamu ketika berkunjung. Yakin bisa nolak? Mana bisa nolak kalau dari wanginya saja sudah sangat menggoda. Alhasil habislah 10 piring opor dalam sehari.

Beberapa hal di atas hanyalah sedikit dari banyaknya alasan kenapa "lebar-an" di hari lebaran itu adalah 100 persen fakta, bukan mitos. Sudah banyak yang menjadi korban dan akhirnya harus memulai program diet lagi. Memang cukup merepotkan dan melelahkan bagi para pejuang berat badan ideal.

Namun, sebagian besar merelakan berat badan mereka naik demi bisa merasakan euforia lebaran yang tak lepas dari acara makan-makan ini. Tak apa lah berat badan naik, yang penting bisa ikut menikmati berbagai hidangan dan kue kering aneka rasa dan bentuk. Toh, hari lebaran hanya terjadi sekali di tiap tahunnya. Tetapi, kalau kamu sudah berkomitmen untuk meneruskan program diet dan menjaga berat badan, tak ada salahnya untuk menolak hidangan yang ditawarkan atau memilah mana hidangan berkalori rendah yang aman untuk disantap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun