Pernah gak sih, udah masak opor satu panci besar, eh tamu yang datang sedikit. Alhasil opornya malah nyisa banyak. Daripada basi dan malah terbuang sia-sia, akhirnya terpaksa lah opor harus dihabiskan oleh orang-orang rumah. Untung kalau sisanya tinggal seperempat panci, gimana kalau nyisanya banyak? Waduh, udah pasti "lebar-an"! Hati jadi bimbang, pilih "lebar-an" atau buang-buang makanan? Kembali ke prinsip masing-masing, nih, sepertinya.
Super Duper Ekstrovert
Punya banyak teman, kerabat, dan keluarga memanglah menyenangkan, tetapi bisa jadi malapetaka juga loh! Bayangkan berapa banyak rumah yang harus dikunjungi di hari lebaran, dan tuan rumah di tiap rumah pastinya sudah menyiapkan hidangan-hidangan spesial untuk disuguhkan ke kamu ketika berkunjung. Yakin bisa nolak? Mana bisa nolak kalau dari wanginya saja sudah sangat menggoda. Alhasil habislah 10 piring opor dalam sehari.
Beberapa hal di atas hanyalah sedikit dari banyaknya alasan kenapa "lebar-an" di hari lebaran itu adalah 100 persen fakta, bukan mitos. Sudah banyak yang menjadi korban dan akhirnya harus memulai program diet lagi. Memang cukup merepotkan dan melelahkan bagi para pejuang berat badan ideal.
Namun, sebagian besar merelakan berat badan mereka naik demi bisa merasakan euforia lebaran yang tak lepas dari acara makan-makan ini. Tak apa lah berat badan naik, yang penting bisa ikut menikmati berbagai hidangan dan kue kering aneka rasa dan bentuk. Toh, hari lebaran hanya terjadi sekali di tiap tahunnya. Tetapi, kalau kamu sudah berkomitmen untuk meneruskan program diet dan menjaga berat badan, tak ada salahnya untuk menolak hidangan yang ditawarkan atau memilah mana hidangan berkalori rendah yang aman untuk disantap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H