Mohon tunggu...
YASIR
YASIR Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Mengajarkan berfikir kritis untuk masyarakat indonesia, dan berbagi pengetahuan lain.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

ketika agama tidak sesuai dengan realitas, refleksi nilai dan kehidupan modern

19 Desember 2024   13:25 Diperbarui: 25 Desember 2024   16:34 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dari: chatgpt.com

Argumen "Jika Cinta Surga, Tinggalkan Dunia"

Pernyataan ini sering kali digunakan untuk memotivasi orang agar lebih fokus pada ibadah. Namun, kenyataannya, manusia tidak bisa sepenuhnya meninggalkan dunia. Kita memiliki tanggung jawab untuk bekerja, memenuhi kebutuhan keluarga, dan berkontribusi pada masyarakat.

Alih-alih meninggalkan dunia, seharusnya agama membantu manusia menyeimbangkan antara kebutuhan dunia dan akhirat. Pandangan ekstrem seperti ini justru dapat membuat agama terasa jauh dari realitas kehidupan.

Manusia dan Kecintaan pada Dunia

Cinta dunia adalah fitrah manusia. Namun, yang perlu ditekankan adalah bagaimana kita tidak berlebihan dalam mencintainya. Rasulullah SAW pun memberikan contoh tentang hidup seimbang: bekerja keras, memenuhi kebutuhan keluarga, dan tetap menjalankan kewajiban spiritual.

Masalah muncul ketika agama hanya difokuskan pada akhirat tanpa memberikan ruang untuk kebutuhan duniawi. Jika agama tidak relevan dengan kebutuhan manusia, maka nilai-nilainya berisiko dilupakan.

Fleksibilitas dalam Ajaran Agama

Agama seharusnya menjadi panduan yang fleksibel, tanpa mengubah nilai-nilai intinya. Contohnya, dalam salat, Islam telah memberikan keringanan seperti salat jamak bagi mereka yang sibuk atau sedang dalam perjalanan. Hal ini menunjukkan bahwa agama sebenarnya bisa menyesuaikan diri dengan kondisi manusia, tanpa kehilangan esensinya.

Begitu pula dengan syariat lainnya. Dalam menghadapi kehidupan modern, kita perlu melihat bagaimana aturan tersebut dapat diterapkan dengan mempertimbangkan konteks zaman dan budaya tanpa kehilangan makna spiritualnya.

Relevansi Agama di Era Modern

Agar tetap relevan, agama harus hadir sebagai solusi, bukan penghalang. Sebagai pedoman hidup, agama perlu memberikan jalan tengah yang membantu manusia menjalani kehidupan duniawi tanpa melupakan tujuan akhirat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun