Mohon tunggu...
YASIR
YASIR Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Saya adalah seorang mahasiswa jurusan komunikasi dan saya ingin memberikan opini, pendapat atau bisa juga pengalaman hidup saya kepada anda.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Sukses untuk Industri Film Indonesia, Kunci Menarik Penonton

14 November 2024   12:40 Diperbarui: 14 November 2024   12:43 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Menunjukkan Motivasi yang Jelas untuk Tindakan Karakter

Keterhubungan penonton dengan karakter akan semakin kuat ketika mereka memahami alasan di balik tindakan karakter. Misalnya, jika seorang saudara berusaha menghidupkan kembali anggota keluarganya yang sudah meninggal, penting untuk menunjukkan mengapa dia sampai pada keputusan itu. Apakah karena rasa bersalah? Atau karena keterikatan emosional yang begitu dalam?

Motivasi yang jelas dan menyentuh dapat menciptakan kedalaman cerita dan memberi warna lebih pada karakter. Ketika penonton mengetahui apa yang memotivasi tindakan karakter, ketegangan dalam cerita akan lebih terasa dan membuat penonton ikut terhanyut.

4. Menginspirasi dari Film Horor Barat yang Mengedepankan Emosi

Beberapa film horor Barat terkenal seperti Hereditary atau The Babadook telah berhasil menunjukkan pentingnya emosi dalam horor. Film-film ini tidak hanya menampilkan elemen horor, tetapi juga mendalami trauma psikologis dan perasaan tertekan yang dialami karakter-karakternya. Film seperti ini membangun ketakutan yang terasa lebih dekat dan "nyata" bagi penonton, karena horor tersebut berasal dari dalam karakter, bukan hanya dari ancaman eksternal.

Mengambil inspirasi dari film-film ini, industri film horor Indonesia dapat mulai mempertimbangkan aspek emosional yang lebih mendalam, sehingga cerita menjadi lebih menyentuh dan meninggalkan kesan lebih lama bagi penonton.

5. Menggambarkan Latar Sosial dan Konflik Ekonomi yang Relevan

Untuk membuat cerita lebih terhubung dengan realitas, film horor juga bisa memasukkan elemen latar sosial yang relevan, misalnya dengan menunjukkan keluarga yang hidup dalam keterbatasan ekonomi atau perasaan keterasingan. Penonton Indonesia akan lebih mudah menghubungkan diri dengan cerita yang menampilkan tantangan yang mungkin juga mereka alami dalam kehidupan nyata.

Sebagai contoh, menggambarkan sebuah keluarga miskin yang terpaksa tinggal di rumah angker atau situasi ekonomi yang memaksa seorang anak tinggal dengan saudaranya dapat menambah kedalaman cerita. Latar sosial ini tidak hanya akan memberikan alasan lebih kuat untuk tindakan karakter, tetapi juga membuat horor terasa lebih nyata dan berhubungan dengan kondisi sosial masyarakat.

Kesimpulan: Mengutamakan Karakter dan Emosi untuk Horor yang Lebih Mendalam

Film horor di Indonesia memiliki potensi yang besar untuk menjadi lebih dari sekadar menakutkan. Dengan menguatkan karakter, menggali emosi yang lebih dalam, dan memberikan penonton pemahaman yang lebih baik tentang latar belakang serta motivasi karakter, film horor bisa menjadi pengalaman yang lebih menyentuh dan mendalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun