Mohon tunggu...
YASIR
YASIR Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Saya lebih suka mengkritik kebiasaan masyarakat Indonesia yang tidak baik dan seharusnya kita rubah menjadi kebiasaan yang lebih baik seperti bangsa Eropa

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Kesempatan Emas yang Terbuang, Mengapa Indonesia Tolak Investasi Apple

13 November 2024   12:30 Diperbarui: 13 November 2024   12:31 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belum lama ini, tawaran investasi besar-besaran dari Apple menjadi sorotan, terutama karena salah satu syaratnya adalah pembebasan pajak atau tax holiday selama 50 tahun. Tawaran ini dihadapkan pada beragam tanggapan, baik di kalangan pejabat maupun masyarakat umum. Sejumlah pihak menganggap syarat tersebut terlalu berat dan tidak adil bagi negara, sementara yang lain melihatnya sebagai peluang besar yang bisa membawa keuntungan jangka panjang bagi Indonesia.

Mengapa tawaran ini begitu kontroversial? Mari kita lihat apa saja keuntungan dan potensi kerugian di balik penolakan Indonesia terhadap investasi Apple.

Keuntungan yang Mungkin Diperoleh Indonesia Jika Menerima Investasi Apple

1. Penciptaan Lapangan Kerja yang Signifikan
Kehadiran Apple di Indonesia dapat membuka ribuan lapangan kerja baru, mulai dari tenaga teknisi, pekerja pabrik, hingga staf administrasi dan pemasaran. Vietnam, misalnya, telah berhasil membuka sekitar 200.000 lapangan kerja melalui investasi besar-besaran dari perusahaan teknologi global. Kehadiran Apple berpotensi mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan daya beli masyarakat Indonesia, terutama di daerah di mana pabrik tersebut didirikan.

2. Pengembangan Infrastruktur dan Ekosistem Teknologi
Masuknya Apple bisa memicu pembangunan infrastruktur pendukung di sekitar pabrik, seperti perumahan, layanan catering, fasilitas kesehatan, dan transportasi. Selain itu, hadirnya Apple juga dapat menarik perhatian perusahaan pemasok komponen teknologi untuk berinvestasi di Indonesia, menciptakan ekosistem teknologi yang lebih solid dan meningkatkan daya saing industri teknologi lokal.

3. Transfer Teknologi dan Peningkatan Kualitas SDM
Apple dikenal dengan teknologi dan standar produksi yang tinggi. Jika Apple membangun pabrik di Indonesia, pekerja lokal akan berkesempatan memperoleh pelatihan dan pengalaman yang meningkatkan keterampilan mereka. Transfer teknologi ini juga bisa meningkatkan standar produksi nasional, yang pada gilirannya dapat meningkatkan daya saing produk teknologi Indonesia di pasar global.

4. Dampak Positif pada Perekonomian Daerah
Kehadiran pabrik besar sering kali mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah sekitar. Industri pendukung seperti catering, penyedia bahan baku, dan jasa perawatan mesin dapat berkembang pesat. Bahkan bisnis kecil, seperti kos-kosan dan usaha mikro, akan merasakan dampak positif dari meningkatnya kebutuhan tenaga kerja.

Kerugian atau Risiko dari Tawaran Apple

1. Potensi Kehilangan Pendapatan Pajak
Dengan tax holiday selama 50 tahun, Indonesia tidak akan menerima pendapatan pajak langsung dari Apple dalam jangka waktu yang sangat lama. Bagi negara yang mengandalkan pajak sebagai sumber utama pendapatan, ini bisa menjadi kerugian signifikan, terutama jika investasi ini ternyata tidak memberikan dampak ekonomi sebesar yang diharapkan.

2. Ketergantungan pada Perusahaan Asing
Ketika negara terlalu bergantung pada investasi asing, ada risiko ketergantungan ekonomi. Jika suatu saat Apple memutuskan untuk mengurangi produksinya atau bahkan menutup pabrik, ekonomi daerah yang bergantung pada pabrik tersebut bisa terdampak parah. Ketergantungan ini bisa membatasi kemampuan Indonesia untuk mengembangkan industri teknologi lokal yang mandiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun