Mohon tunggu...
YASIR
YASIR Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

saya adalah mahasiswa dan saya ingin membagikan pengalaman, atau memberikan masukan untuk bangsa ini, agar bangsa ini tumbuh menjadi negeri yang maju.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inilah Alasan Mengapa Peradaban Islam Mengalami Kemunduran

10 Oktober 2024   06:10 Diperbarui: 10 Oktober 2024   06:20 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu penyebab mengapa peradaban Islam mengalami kemunduran di berbagai bidang, termasuk teknologi, sains, dan inovasi, adalah pemikiran hitam-putih yang semakin meluas. Pemikiran ini tidak hanya membatasi ruang gerak intelektual, tetapi juga menutup pintu bagi umat Islam untuk berkontribusi dalam perkembangan dunia modern. Dalam sejarahnya, peradaban Islam pernah menjadi pusat ilmu pengetahuan dan inovasi. Namun, semakin banyak umat yang terjebak dalam pola pikir sempit, Islam menjadi semakin tertinggal.

Mengapa Pemikiran Hitam-Putih Menghambat Kemajuan Peradaban?

1. Menolak Ilmu dari Sumber Lain

Ketika umat Islam hanya fokus pada pandangan kelompok mereka sendiri, mereka kehilangan kesempatan untuk belajar dari berbagai sumber. Sejarah membuktikan bahwa pada masa kejayaan peradaban Islam, para ilmuwan Muslim tidak segan untuk mengambil pengetahuan dari Yunani, Persia, India, dan Cina. Namun, saat ini banyak yang berpikir bahwa mempelajari ilmu dari luar kelompok Islam dianggap menyimpang. Akibatnya, mereka tidak mampu bersaing dalam ranah teknologi, sains, atau inovasi.

Di dunia modern, ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang pesat, dan kontribusi umat Islam dalam bidang ini semakin sedikit. Hal ini sebagian besar karena mereka menolak menerima ilmu dari sumber-sumber yang berbeda, termasuk dari dunia Barat, yang sering dianggap musuh atau "penyimpang."

2. Fanatisme Menghambat Kolaborasi

Kemajuan peradaban membutuhkan kolaborasi dan kerja sama lintas budaya dan agama. Namun, dengan pemikiran hitam-putih, umat Islam cenderung memisahkan diri dan menghindari berkolaborasi dengan kelompok yang berbeda. Padahal, dalam sejarah, kolaborasi antara ilmuwan Muslim dengan ilmuwan dari berbagai agama dan budaya adalah salah satu alasan utama mengapa peradaban Islam dulu maju.

Sayangnya, hari ini banyak umat yang lebih fokus pada membatasi diri dalam lingkungan yang homogen dan menolak segala bentuk kolaborasi, termasuk dengan umat agama lain atau bahkan sesama Muslim yang berbeda pandangan. Fanatisme semacam ini jelas menghalangi pembangunan infrastruktur, pengembangan teknologi, dan penciptaan inovasi.

3. Kehilangan Peran di Kancah Internasional

Di masa lalu, dunia Islam memimpin dalam sains, filsafat, matematika, dan kedokteran. Namun saat ini, kontribusi umat Islam dalam bidang-bidang tersebut jauh tertinggal dibandingkan negara-negara lain. Misalnya, sementara negara-negara maju terus berinovasi dalam teknologi, energi terbarukan, dan eksplorasi ruang angkasa, banyak negara mayoritas Muslim justru sibuk dengan perdebatan internal yang tidak produktif, seperti membedakan mana yang "benar" dan mana yang "salah" secara absolut tanpa mempertimbangkan konteks dan kemajuan zaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun