Tidak semua ulama terdahulu sepakat dalam berbagai hal. Fikih dan tafsir Islam kaya akan perbedaan pendapat (ikhtilaf). Hal ini menunjukkan bahwa para ulama sendiri memahami bahwa kebenaran bukanlah monopoli satu orang atau kelompok tertentu. Mereka terbuka terhadap diskusi dan verifikasi dari berbagai sudut pandang, dan ini seharusnya menjadi pelajaran penting bagi umat Islam di zaman sekarang.
6. Ilmu Adalah Anugerah dari Allah, Bukan dari Identitas Sosial
Kebenaran dan ilmu adalah anugerah dari Allah SWT. Sumber ilmu tidak harus berasal dari satu kelompok tertentu. Bahkan dalam sejarah Nabi Muhammad SAW, ada kisah di mana beliau belajar dari orang-orang di luar komunitas Muslim, seperti dalam hal taktik perang, di mana Nabi mengambil strategi dari Salman Al-Farisi, seorang Persia yang awalnya bukan Muslim. Ini menunjukkan bahwa Nabi sendiri bersedia belajar dari orang lain yang berbeda latar belakang.
7. Pentingnya Ilmu Universal
Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang pesat, dan umat Islam harus turut berperan serta dalam perkembangan ini. Dengan hanya membatasi sumber ilmu pada ulama-ulama tertentu atau lembaga-lembaga agama, umat Islam akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan ilmu yang relevan dengan kehidupan modern. Umat Islam perlu mengambil bagian dalam ilmu pengetahuan universal, baik itu dari barat, timur, atau kelompok lain, selama ilmu tersebut membawa manfaat dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Kesimpulan
Pandangan bahwa kebenaran hanya bisa didapat dari ulama bersanad atau yang memiliki kredibilitas akademis tertentu, sementara menolak pemahaman dari sumber lain seperti Yahudi atau Syiah, adalah bentuk doktrin yang membatasi. Islam mengajarkan kita untuk berpikir kritis, mencari ilmu dari berbagai sumber, dan yang terpenting adalah memverifikasi kebenaran, bukan semata-mata melihat dari siapa ilmu itu berasal. Ambillah ilmu walau dari orang Yahudi---pesan ini menekankan bahwa ilmu dan kebenaran bisa datang dari mana saja, selama itu dapat diverifikasi dan memberikan manfaat. Verifikasi dan penyaringan informasi jauh lebih penting daripada siapa yang menyampaikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H