Memiliki tabungan di bank sudah menjadi kebutuhan untuk banyak orang. Jumlah nasabah bank di Indonesia sendiri semakin meningkat. Seperti dilansir oleh solopos.com (2/6/2022), salah satu bank terbesar di Indonesia, Bank Rakyat Indonesia (BRI), memiliki 130 Juta nasabah pada pertengahan 2022. Ini menunjuk bahwa mayoritas masyarakat menganggap penting untuk memiliki rekening di bank.
Selain untuk keperluan masa depan, menabung di bank dianggap sebagai jalan aman untuk menjaga uang. Menabung di bank juga telah menjadi gaya hidup masyarakat metropolitan. Bahkan, menabung di bank sudah dijadikan sebagai sarana transaksi digital. Namun begitu, menabung di bank tetap memerlukan sikap kehati-hatian. Seaman apapun pengawasan terhadap tabungan di bank, tetap saja tindak kriminal tak bisa dihindari.
Beberapa kejahatan siber kerap kali menimpa nasabah bank, terutama dari transaksi-transaksi digital. Ada banyak penipuan yang terjadi hanya karena iming-iming keuntungan dengan melibatkan rekening bank. Berbagai hadiah melalui media sosial ditawarkan oleh berbagai pihak yang tidak jelas latar belakangnya. Karena nilainya yang menggiurkan, akhirnya beberapa nasabah rela diarahkan untuk bertransaksi berdasarkan petunjuk si penipu. Tak sadar sedang ditipu, indentitas pribadi pun diserahkan. Hingga akhirnya, tabungan habis terkuras.
Kejadian tersebut tentu menimbulkan keresahan kepada para nasabah bank, terutama yang memiliki saldo besar. Menilik masalah ini, para nasabah tak perlu resah berlebihan. Hal yang harus dilakukan adalah tetap berlaku bijak dan berhati-hati selama menjadi nasabah. Dengan tetap memerhatikan peraturan yang berlaku dan mengikuti segala syarat dan ketentuan dari bank, maka nasabah tidak perlu terlalu khawatir.
Ada beberapa langkah praktis yang bisa diterapkan selama menjadi nasabah bank, agar tetap bijak dalam menabung dan terhindar dari kejahatan siber. Dengan mengetahui dan memahami hal-hal seputar nasabah, maka status sebagai nasabah bank akan mendatangkan banyak keuntungan. Berikut beberapa langkahnya:
1. Paham Tujuan Menjadi Nasabah
Menjadi nasabah bank sudah merupakan hal yang lumrah. Mayoritas penduduk Indonesia telah memiliki rekening bank. Jika dahulu hanya orang-orang yang dianggap kaya yang mengisi daftar nasabah bank, maka saat ini, siapapun bisa mendaftarkan diri menjadi nasabah. Hal ini terjadi seiring rekening bank yang menjadi multifungsi. Tidak lagi terfokus pada ranah mengamankan dana saja.
Olehnya itu, seorang nasabah harus benar-benar paham tujuannya membuka rekening di bank. Hal ini bisa dilakukan dengan melihat peraturan-peraturan yang ditetapkan bank untuk nasabah. Dengan mengetahui tujuan membuka rekening di bank, maka nasabah bisa lebih memerhatikan keberadaan dananya di bank. Nasabah akan lebih bijak dalam menyimpan dan menarik dana untuk disesuaikan dengan rencana dan tujuan.
2. Menabung Semampunya
Membuka rekening di bank mungkin telah menjadi gaya hidup. Tapi, jangan pernah menjadikannya sebagai media untuk bergaya. Tujuan utama menjadi nasabah bukan untuk memperbanyak saldo semata, tanpa memerhatikan lagi keseimbangan keperluan-keperluan lainnya. Bagaimanapun, kebutuhan dalam keseharian harus tetap menjadi prioritas utama.Â
Olehnya itu, menabung di bank harus disesuaikan dengan kemampuan. Menabung berarti ada kelebihan dana yang belum terpakai, dan itu dipersiapkan untuk keperluan-keperluan lain di masa mendatang. Singkatnya, tabunglah yang bisa kita tabung, dan pergunakan dana sesuai dengan kebutuhan. Â
3. Memahami Keinginan dan Kebutuhan
Setelah menjadi nasabah bank, selanjutnya kita akan sering dihadapkan pada situasi menyetor dan menarik. Hal ini ada kaitannya dengan poin kedua. Jika segala kebutuhan harian telah terpenuhi, atau kebutuhan-kebutuhan lainnya telah tercapai, maka sisa dana yang belum terpakai boleh ditabung.Â
Selanjutnya, menarik dana. Dalam melakukan penarikan, tentu kita harus benar-benar paham untuk apa kita menarik uang. Biasanya untuk keperluan mendadak. Namun begitu, seringkali kita tidak bisa membedakan antara keperluan dan kebutuhan. Akhirnya, dana tabungan perlahan terkuras oleh kebiasaan sendiri yang tidak jelas arah tujuannya.
4. Punya Rencana Masa Depan dengan Tidak Mengabaikan Masa Sekarang
Tabungan selalu berkaitan dengan masa depan. Orang yang mendaftar menjadi nasabah bank, secara umum, ingin mempersiapkan dananya untuk rencana masa depan. Olehnya itu, sebelum manjadi nasabah bank, pastikan rencana kita benar-benar berguna dan bermanfaat.
Rencana masa depan yang dimaksud adalah rencana kesejahteraan yang memerlukan dana. Pada tahap ini, masa sekarang tak boleh diabaikan. Sebab semua masa sebenarnya sama. Semuanya perlu persiapan. Jadi, tetap menjalani masa sekarang dengan baik, dan mempersiapkan masa depan lebih baik lagi dengan menggunakan dana yang semestinya. Tabungan di bank harus terencana untuk masa depan, tanpa mengabaikan pendanaan untuk masa kini.
5. Hindari Menabung Jika Masih Punya Utang
Sebelumnya telah disampaikan bahwa tujuan memiliki rekening di bank bukan untuk memperbanyak saldo semata secara masif. Tetap diperlukan keseimbangan. Jika kita dalam posisi berutang maka fokus dulu melunasi utang tersebut. Sebab, ketika kita masih berkecimpung dalam utang maka kondisi rekening bank kita akan carut marut, tidak stabil. Tak teratur lagi antara pengeluaran dan pemasukan.
6. Tidak Mudah Percaya dengan Undian Berhadiah
Nasabah bank seringkali diiming-imingi undian berhadiah. Hal ini biasanya disampaikan melalui media sosial atau pesan singkat di ponsel pintar. Jangan mudah percaya pada kejadian-kejadian seperti ini.Â
Tetap fokus pada tujuan menjadi nasabah, bahwa secara umum, bertambah atau tidaknya isi rekening tergantung dari usaha kita. Tak perlu berandai-andai isi rekening tiba-tiba banyak dengan mendapatkan hadiah yang besar. Tanyakan langsung ke bank tempat menabung jika memang ada informasi undian berhadiah, agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
7. Mengenali Seluruh Atribut dan Identitas Bank Tempat Menabung
Mengenali bank tempat kita membuka rekening sangatlah penting. Dengan demikian, kita bisa mengetahui program-program yang dilaksanakan oleh bank dengan baik. Hal ini bisa menghindarkan kita dari penipuan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Jangan lupa untuk selalu meminta informasi terbaru dari bank tempat menabung, termasuk program-program undian berhadiah yang dilaksanakan.
8. Menjaga Kerahasiaan Informasi Data Pribadi
Secara umum, data pribadi merupakan informasi privat yang hanya boleh diketahui oleh diri sendiri. Menjaga kerahasiaan data pribadi sangatlah penting, termasuk yang berkaitan dengan rekening bank kita.Â
Jangan pernah memberikan Pin, No. KTP, atau apapun yang berhubungan dengan informasi pribadi seputar rekening bank kepada pihak manapun, termasuk yang mengatasnamakan bank untuk keperluan apapun. Jika memang ada sangkut pautnya dengan bank, maka sebaiknya datang langsung untuk menanyakannya secara jelas.
9. Mengatur Penggunaan Internet untuk Transaksi Digital
Internet Banking sudah menjadi tren masa kini. Olehnya itu, sebagai nasabah bijak, tetaplah bijak dalam bertransaksi secara digital dengan internet. Pasang kode pengaman pada ponsel pintar agar hanya benar-benar bisa diakses oleh kita sendiri. Hal ini penting dilakukan untuk melindungi aplikasi mobile banking yang ada di ponsel. Selain itu, setiap kali selesai bertransaksi, pastikan log out dari aplikasi.Â
Selanjutnya, ganti password jika merasa sangat mudah untuk diketahui oleh orang lain. Jika nasabah mengganti ponselnya, pastikan segala atribut termasuk aplikasi yang ada di ponsel lama telah terhapus, untuk selanjutnya difungsikan pada ponsel baru. Terakhir, gunakan internet pribadi tanpa menumpang jaringan Wi-Fi. Sebab melalui jaringan Wi-Fi, data pribadi kita juga bisa terlacak.
Itulah 9 langkah penting yang perlu kita biasakan sebagai nasabah bank. Tetap bijak menjadi nasabah. Rencanakan masa depan dengan matang, jangan mengabaikan masa sekarang.Â
Pandai-pandailah dalam menggunakan dana dengan mengetahui yang mana menjadi keperluan, dan mana yang hanya keinginan. Jangan mudah percaya dengan segala iming-iming menarik yang melibatkan rekening bank.Â
Tetap rajin berkonsultasi dengan pihak bank. Jaga data pribadi dengan mengamankan informasi-informasi privat terkait rekening bank. Yang terpenting, jadilah nasabah pada bank tepercaya. Salah satunya adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI). Semoga kita selalu bisa menjadi nasabah bijak dan terhindar dari kejahatan siber.
Penulis: Yasir Husain
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H