Olehnya itu, menabung di bank harus disesuaikan dengan kemampuan. Menabung berarti ada kelebihan dana yang belum terpakai, dan itu dipersiapkan untuk keperluan-keperluan lain di masa mendatang. Singkatnya, tabunglah yang bisa kita tabung, dan pergunakan dana sesuai dengan kebutuhan. Â
3. Memahami Keinginan dan Kebutuhan
Setelah menjadi nasabah bank, selanjutnya kita akan sering dihadapkan pada situasi menyetor dan menarik. Hal ini ada kaitannya dengan poin kedua. Jika segala kebutuhan harian telah terpenuhi, atau kebutuhan-kebutuhan lainnya telah tercapai, maka sisa dana yang belum terpakai boleh ditabung.Â
Selanjutnya, menarik dana. Dalam melakukan penarikan, tentu kita harus benar-benar paham untuk apa kita menarik uang. Biasanya untuk keperluan mendadak. Namun begitu, seringkali kita tidak bisa membedakan antara keperluan dan kebutuhan. Akhirnya, dana tabungan perlahan terkuras oleh kebiasaan sendiri yang tidak jelas arah tujuannya.
4. Punya Rencana Masa Depan dengan Tidak Mengabaikan Masa Sekarang
Tabungan selalu berkaitan dengan masa depan. Orang yang mendaftar menjadi nasabah bank, secara umum, ingin mempersiapkan dananya untuk rencana masa depan. Olehnya itu, sebelum manjadi nasabah bank, pastikan rencana kita benar-benar berguna dan bermanfaat.
Rencana masa depan yang dimaksud adalah rencana kesejahteraan yang memerlukan dana. Pada tahap ini, masa sekarang tak boleh diabaikan. Sebab semua masa sebenarnya sama. Semuanya perlu persiapan. Jadi, tetap menjalani masa sekarang dengan baik, dan mempersiapkan masa depan lebih baik lagi dengan menggunakan dana yang semestinya. Tabungan di bank harus terencana untuk masa depan, tanpa mengabaikan pendanaan untuk masa kini.
5. Hindari Menabung Jika Masih Punya Utang
Sebelumnya telah disampaikan bahwa tujuan memiliki rekening di bank bukan untuk memperbanyak saldo semata secara masif. Tetap diperlukan keseimbangan. Jika kita dalam posisi berutang maka fokus dulu melunasi utang tersebut. Sebab, ketika kita masih berkecimpung dalam utang maka kondisi rekening bank kita akan carut marut, tidak stabil. Tak teratur lagi antara pengeluaran dan pemasukan.
6. Tidak Mudah Percaya dengan Undian Berhadiah
Nasabah bank seringkali diiming-imingi undian berhadiah. Hal ini biasanya disampaikan melalui media sosial atau pesan singkat di ponsel pintar. Jangan mudah percaya pada kejadian-kejadian seperti ini.Â