Mohon tunggu...
Yasir Husain
Yasir Husain Mohon Tunggu... Guru - Guru

Teacher; Penulis Buku Nasihat Cinta dari Alam, Surga Menantimu, SETIA (Selagi Engkau Taat & Ingat Allah)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keteladanan-keteladanan yang Terdapat pada Lebah

13 Januari 2019   07:50 Diperbarui: 13 Januari 2019   08:13 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumbe: nasionalisme.co

Makanya, kita akan menemukan lebah hinggap di bunga-bunga, atau di tempat yang manis-manis seperti gula (kalau ini jangan ditiru ya, sebab lebah anti diabetes), dan di tempat-tempat bersih lainnya. Lebah tidak makan sembarangan. Bukannya pilih-pilih, tapi hanya ingin hidup bersih dan sehat tentunya.

Selain itu, lebah juga sangat rapi mendisain rumahnya. Ruang-ruang di dalamnya begitu tertata rapi membentuk kamar-kamar kecil seperti segi enam.  Walaupun lebah tak punya baju, tapi lebah selalu kelihatan bersih. 

Hasilnya apa? Liurnya menjadi sangat manis, dan itulah yang kita konsumsi, disebut dengan madu. Nah, kita, liur kita rasanya apa ya? Hmmm.

Dari kebiasaan lebah yang rapi dan bersih ini, setidaknya bisa kita teladani. Seperti lebah yang memprioritaskan kebersihan makanan dan kerapian tempat tinggalnya, kita bisa mulai juga untuk hidup bersih dan sehat dengan menjaga makanan dan merawat tempat tinggal.

3. Lebah itu Tanpa pamrih

Kelebihan lebah lainnya adalah tanpa pamrih. Kok bisa? Coba perhatikan sudah berapa banyak madu yang dipanen oleh manusia hingga saat ini? Pada proses panennya, manusia mengumpulkan madu yang telah ditabung oleh lebah selama berhari-hari di dalam rumahnya yang indah. 

Tapi apa yang terjadi? Lebah tidak dendam apalagi ngambek dan besok-besok tak mau bertelur lagi, eh.., maksudnya bermadu. Lho? Memproduksi madu maksudnya. Ya, lebah tetap saja terus memproduksi madu sampai akhir hidupnya, tanpa berpikir siapa saja yang mau menikmati madunya.

Nah, kalau kita, bisa tidak seperti lebah? Kita tanam sesuatu dan pada saat panen semuanya diambil orang. Gimana? Udah segala mecem kan rasanya, campur aduk, baper, loyo, marah tapi gak tau mau marah sama siapa? 

Ya, kalau tak bisa seperti lebah dalam hal ini, setidaknya tak usah pamrih terhadap sesuatu yang telah kita berikan, tak usah ngungkit-ngungkit; "wah udah sombong ya sekarang, dulu gak ingat kalau gue yang kasih ini, kasih itu." Lho? Wah sudah, sudah, cukup! Cukup miliki sikap dermawan dan jangan pamrih.

4. Selalu Menjaga Kehormatan

Selanjutnya. Lebah itu memiliki sifat gentlemen, ksatria, dan selalu mempertahankan harga dirinya. Sedermawan-dermawannya lebah, ia tetap memiliki naluri kelebahan (abis bingung mau nyebutnya apa, manusian kan kemanusiaan). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun