Mohon tunggu...
Yasintus Ariman
Yasintus Ariman Mohon Tunggu... Guru - Guru yang selalu ingin berbagi

Aktif di dua Blog Pribadi: gurukatolik.my.id dan recehan.my.id

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Proses Panjang Pembuatan Kain Tenun Sumba Timur

2 Desember 2020   12:15 Diperbarui: 2 Desember 2020   12:19 2307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada beberapa tempat atau wilayah di kabupaten Sumba Timur yang terkenal memiliki kebiasaan menenun. Tempat-tempat tersebut antara lain Pau, Rindi, Kaliuda, Prailiu dan Lambanapu. Mayoritas masyarakat di tempat-tempat ini mempunyai kesanggupan atau keterampilan menenun. Masyarakat yang memiliki keterampilan menenun ini didominasi oleh kaum perempuan.

Kain tenun Sumba Timur memiliki keindahan yang tiada taranya. Selain itu kualitas tenunannya sudah tidak diragukan lagi. Keindahan serta kualitas tenunan ini membuatnya menjadi salah satu kain tenunan yang terkenal baik dalam negeri maupun luar negeri. Keindahan dan kualitas kain tenunan tersebut mendorong saya untuk menelusuri lebih jauh tentang proses pembuatannya.

Setelah menanyakan pihak-pihak yang memahami cara pembuatan kain tenun Sumba didapatkan sedikit  informasi yang kiranya membuat pembaca sekalian bisa mengerti atau memahami mengapa kain tenun Sumba Timur harganya selangit.

Berikut ini akan saya deskripsikan langkah-langkah pembuatan kain tenun Sumba sebagaimana diceritakan oleh orang Sumba yang sudah biasa menenun.

1. Akar, daun dan rempah-rempah alami

Proses awal yang harus dimulai oleh seorang penenun adalah mencari akar mangkudu, daun nila dan rempah-rempah alami. Bahan alami ini didapatkan dari hutan dan tentu saja menguras banyak tenaga, waktu dan pikiran. Akar mengkudu untuk menghasilkan warna merah jambu dan daun nila untuk menghasilkan warna hijau. Bahan alami ini ditumbuk lalu dikeramas dengan air yang kemudian dipergunakan untuk mewarnai benang yang telah diikat.

2. Memintal kapas

Memintal kapas untuk dijadikan benang tentu bukan pekerjaan yang gampang. Tentu butuh proses yang membutuhkan ketekunan serta kesabaran. Kapas dipintal untuk menghasilkan benang dan itu murni pekerjaan tangan manusia, bukan mesin pabrikan. Benang-benang itu kemudian diikat untuk diwarnai sesuai kebutuhan.

3. Merendam

Setelah bahan alami diproses, selanjutnya benang-benang yang sudah diikat direndam ke dalam cairan alami di atas. Lamanya waktu untuk merendam benang yang sudah diikat tadi bisa lebih dari satu tahun. Sebab semakin lama direndam maka semakin bagus hasil warnannya. Menciptakan kualitas warna yang diinginkan merupakan proses yang paling lama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun