Keesokan harinya Misel bangun lebih awal. Hasrat amarahnya menggebuh-gebuh untuk menghina perempuan juru masak itu. Pagi itu ia menunggu lebih awal dari balik jendela dapur. Tatkala perempuan itu datang, kemarahannya lenyap seketika. Yang muncul hanyalah hasrat seksual yang kian memuncak. Ia tidak bisa marah.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!