![dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/11/24/uin-mataram-5a182b9bc81c635e77597b72.jpg?t=o&v=555)
![dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/11/24/as-adiyah-sul-sel-5a182d5cc81c6360752b0e62.jpg?t=o&v=555)
![dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/11/24/mathla-ul-anwar-banten-5a182ed942fdd34556477732.jpg?t=o&v=555)
Dengan acara tersebut Indonesia telah membuka mata dunia, bahwa Islam yang dianut di Indonesia bukanlah seperti yang menjadi isu saat ini. Pembicaraan tentang Islam modern dan demokratis dapat disaksikan di Indonesia melalui Pondok Pesantrennya yang yang tidak hanya mengaji dan mengkaji Al Qur'an namun mampu menghasilkan Sumber  Daya Manusia yang mampu bersaing secara kreatif positif dan inovatif serta mandiri tanpa membawa kekerasan didalam pencapaian keilmuan agama yang sesungguhnya.
(yw)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI