Mohon tunggu...
Yasinta Kinan
Yasinta Kinan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa aktif

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Momen Tak Terlupakan Pengalaman Mengajar di SMKN 10 Malang dengan Menggunakan Sistem Blok

10 Desember 2024   13:16 Diperbarui: 10 Desember 2024   15:55 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama dengan Dosen DPL Prodi PPKn dan  Semua Mahasiswa Asisten Mengajar Prodi PPKn (Dokumentasi Pribadi)

Program Asistensi Mengajar (AM) adalah salah satu program kampus merdeka yang terdapat di Universitas Negeri Malang di mana mahasiswa dari jurusan pendidikan melaksanakan progam mengajar di sekolah yang telah ditentukan oleh LP3 dengan di bimbingan oleh guru pamong dan dosen pembimbing lapangan.

Dalam pelaksanaannya, mahasiswa asistensi mengajar berpartisipasi dan terlibat aktif dalam kegiatan berbagai aspek , termasuk akademik, non-akademik, serta administrasi sekolah.

Tujuan dari program Asistensi Mengajar ini adalah memberikan kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman secara langsung di lapangan sebagai pengajar yang sesuai dengan standar profesi kependidikan dan membantu mengatasi permasalahan yang muncul selama pelaksanaan program tersebut.

Pelaksanaan Program Asistensi Mengajar berlangsung selama satu semester dalam kurun waktu 4 bulan dan secara teknis terbagi menjadi empat tahapan: perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, diseminasi hasil kegiatan, dan pembuatan laporan.

Momen terbaik kami selama menjalankan Program Asistensi Mengajar yakni menjadi guru. Menjadi guru adalah salah satu pengalaman terbaik yang pernah kami lakukan selama 4 bulan ini.

Selama kami mengikuti Program Asistensi Mengajar, kami diajarkan untuk menjadi guru yang inovatif, terampil,berkompeten dan update terhadap teknologi. Asistensi Mengajar juga dapat memberi pengalaman tentang bagaimana cara kami mengelolah kelas dengan baik agar murid-murid dapat tertarik dengan pelajaran yang akan kami sampaikan. 

Foto bersama guru pamong Pendidikan  Pancasila dan  Mahasiswa Asisten Mengajar Prodi PPKn  (Dokumentasi Pribadi)
Foto bersama guru pamong Pendidikan  Pancasila dan  Mahasiswa Asisten Mengajar Prodi PPKn  (Dokumentasi Pribadi)

Tidak hanya itu Program Asistensi Mengajar yang juga dapat memberi kesempatan pada kami mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan dalam berkomunikasi, bersosialisasi dengan guru lain, mengasah kepercayaan diri, memecahkan masalah yang ada, serta melakukan kolaborasi membuat media pembelajaran yang interaktif dengan guru pamong atau guru-guru yang lainnya.

Berdasarkan Data Pokok Pendidikan, pada tahun ajaran 2023/2024-2 SMKN 10 Malang masih menggunakan Kurikulum SMK 2013 Revisi. SMKN 10 Malang mulai melakukan uji coba Kurikulum Merdeka terhitung sejak tanggal 5 Februari 2024. Ditandai dengan adanya perubahan penyelenggaraan pembelajaran yang awalnya berlangsung sehari penuh dalam 5 hari menjadi pembelajaran dengan Sistem Blok.    

Sistem blok adalah sebuah sistem yang mengatur jadwal pembelajaran berlangsung dalam jumlah hari yang lebih sedikit namun lebih lama. Artinya pembelajaran yang awalnya berlangsung dalam beberapa pertemuan dimampatkan menjadi satu pertemuan sehingga dalam satu waktu peserta didik dapat belajar satu matapelajaran secara mendalam. Sistem ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja akademik peserta didik.

SMKN 10 Malang melakukan ujicoba pelaksanaan Sistem Blok dengan melihat beberapa SMK yang berhasil menerapkan. Tantangannya adalah bagaimana memaksimalkan pembelajaran dalam satu waktu yang agak lama dengan karakteristik peserta didik yang berbeda. 

Kreativitas dan inovasi guru dalam merancang pembelajaran sangat penting dalam skema pembelajaran ini. Implementasi Kurikulum Merdeka dengan menggunakan Sistem Blok di SMKN 10 Malang terdiri dari 3 jenis kegiatan yaitu outing class, pembelajaran kolaboratif di sekolah, dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) yang dilaksanakan dalam satu semester.

Kegiatan P5 kelas 11 di indoor SMKN 10 Malang (Dokumentasi Pribadi)
Kegiatan P5 kelas 11 di indoor SMKN 10 Malang (Dokumentasi Pribadi)

Dengan adanya penerapan Sistem Blok memiliki beberapa kelebihan seperti guru memiliki waktu yang lebih banyak untuk menyiapkan bahan ajar, strategi pembelajaran yang akan dilakukan dan penilaian yang akan diberikan kepada peserta didik. 

Serta dengan adanya penerapan Sistem Blok guru dan peserta didik mampu memaksimalkan penggunaan waktu pada saat pembelajaran karena sudah direncanakan diawal dan terdapat target tertentu pada setiap pertemuan. Dengan hal ini guru dapat menyusun media pembelajaran yang lebih menarik dan juga guru akan lebih kreatif dalam memberikan materi dan tugas untuk peserta didik. 

Dalam penerapan Sistem Blok ini juga terdapat kekurangan yang dirasakan oleh guru yakni terkait materi yang diajarkan pada peserta didik terdapat penyederhanaan pada Tujuan Pembelajaran karena keterbatasan waktu. Pada sistem blok dalam waktu 2 minggu terdapat satu atau dua pertemuan maka dari itu materi tidak dapat disampaikan secara rinci karena keterbatasan waktu.Dan peserta didik yang agak sulit untuk bekerja sama dengan temannya akan merasa kesulitan untuk beradaptasi dengan adanya penerapan sistem blok. 

Penerapan sistem blok di dalam kelas akan memberikan ruang yang lebih besar untuk keterlibatan aktif siswa SMKN 10 Malang dalam proses pembelajaran. Keterlibatan siswa dalam sistem blok di SMKN 10 tercermin dalam kegiatan kolaboratif yang dirancang untuk membangun kemampuan berkomunikasi antar individu dengan tim kelompok. 

Dalam sistem blok ini biasanya penerapan tugasnya yang digunakan oleh guru seperti tugas yang berbasis proyek, yang didalamnya siswa akan merancang, mengimplementasikan dan akan menghasilkan proyek secara mandiri atau berkelompok.

Dalam tugas yang berbasis proyek memungkinkan siswa untuk menyampaikan pendapat, bertanya, dan memberikan masukan, sehingga dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam proses pembelajaran. Dengan waktu yang lebih fleksibel ini, siswa dapat berdiskusi secara mendalam dengan berbagai ide dan dapat menyelesaikan masalah bersama-sama. 

Keterlibatan ini tidak hanya membantu siswa memahami materi dengan baik, tetapi dapat mengembangkan soft skill dan juga mendorong pembelajaran yang lebih bermakna dan menyenangkan karena siswa menjadi subjek aktif tidak sekedar menerima informasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun