Mohon tunggu...
Yasin Adib Zuhair
Yasin Adib Zuhair Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Gadjah Mada

.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menuju Arunika di Desa Wisata Samiran (Dewi Sambi)

25 Juni 2023   07:53 Diperbarui: 25 Juni 2023   07:55 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lantunan adzan subuh membuat aku terbangun dan bergegas untuk membangunkan Broto yang masih tidur pulas dan kemudian kami persiapan untuk menuju destinasi melihat Arunika atau detik-detik munculnya sinar matahari atau sering disebut dengan sunrise. Perjalanan kami tempuh sekitar 10 menit dengan melewati jalan setapak berkelok-kelok di tengah ladang-ladang milik masyarakat sekitar. Kami bersama beberapa pemuda dari Desa Samiran. Bagi yang belum lihai dalam berkendara sangat disarankan untuk tidak sekali-kali mencoba jalan ini, karena memang perlu kewaspadaan yang ekstra. Tikungan demi tikungan kami lalui dengan sangat hati-hati mengingat masih gelap. Setelah hampir 20 an belokan kami sudah sampai di atas yaitu embung Manajar yang berada di ketinggian 1700 mdpl.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Arunika sang mentari perlahan mulai menampakkan dirinya, membuat langit bergradasi keorangean- orangean diantara hitamnya langit saat itu. Kami berkeliling untuk mencari spot yang dirasa pas untuk menyaksikan merekahnya arunika sang surya. Kursi dan meja portable kami susun kemudian kami mengeluarkan beberapa alat tempur seduh kopi sederhana. Keindahan alam, gunung Merapi, hamparan ladang-ladang pertanian, ditemani seduhan kopi begitu nikmat untuk menikmati goresan langit yang sedikit demi sedikit mulai didominasi oleh warna bias dari sang surya yang hendak nampak. Keindahan embung Manajar menjadi daya tarik dan destinasi yang wajib dikunjungi saat berwisata di Selo. 

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Berdasarkan perjalanan yang kami lakukan, pariwisata bukan tentang daya tarik yang dapat dirasakan oleh mata, namun terdapat banyak hal di dalamnya. Unsur kearifan lokal yang ditunjukkan oleh masyarakat dapat menjadi daya tarik yang berkesan bagi wisatawan. Nikmati setiap perjalanan yang dilakukan, bukan hanya soal mata namun tentang interaksi yang terjalin, maka perjalanan akan lebih berwarna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun