Karena penasaran kamipun bertanya ke ketua adat kenapa di hutan ini tidak ada nyamuk, dan jawaban ketua adat simpel saja bahwa nyamuk disini telah kami ikat sementara agar tidak mengganggu pengunjung. Dalam hati saya berkata sakti bener ne ketua adat.Â
Pedagi Naga Gana Jaga Benua
Disekitar Tembawang Kemoyu terdapat sungai yang menurut cerita sebagai tempat untuk mandi dan air minum. Sungai itu dinamakan Sungai Kondot.
Tidak banyak masyarakat yang mau menghampiri sungai itu padahal banayk ikannya karena terkenal angker karena terdapat kayu berbentuk tangga yang usianya sudah diatas ratusan tahun yang dinamakan Pedagi Naga Gana Jaga Benua.
Pedagi Naga Gana Jaga Benua pernah akan dipindahkan ke area Rumah Pedagi namun lima orang mencoba angkat tangga kayu itu belum ada yang mampu mengangkatnya.
Tanaman Obat Obatan
Di Area Tembawang Kemoyu yang memiliki luas sekitar 6.4 Ha terdapat aneka tumbuhan langka yang bisa dijadikan obat obatan.
Karena ditanam oleh kakek nenek mereka di zamannya berupa akar ginseng hutan, tumbuhan untuk menyembuhkan flu dan corona, tumbuhan untuk menangkal hujan dan lain lain. Sedangkan disekeliling Hutan Tembawang Kemoyu telah dikepung oleh perkebunan sawit.
Jalur Transportasi
Jika anda tertarik untuk berkunjung ke Tembawang Kemoyu, dan mengikuti ritual adat yang dilaksanakan setiap tahunnya, anda bisa menghubungi  Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau atau Dinas Pariwisata untuk mengetahui kapan pastinya acara dilakukan, karena tanggalnya selalu berubah setiap tahunnya.
Dari Bandara Internasional Supadio menuju Tembawang Kemoyu - Kabupaten Sanggau hanya berjarak sekitar 176 Km atau sekitar 3 jam lebih dengan taksi mobil.
Dari Pintu Gerbang Indonesia - Malaysia, PLBN Entikong menuju Tembawang Kemoyu - Kabupaten Sanggau hanya berjarak sekitar 114 Km atau sekitar 2 jam lebih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H