Mohon tunggu...
Yasifa NaurilAigitsy
Yasifa NaurilAigitsy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Di sini untuk memnuhi tugas artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Baju Pengantin Sukapura

13 November 2023   11:56 Diperbarui: 13 November 2023   12:32 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelita sumbu tujuh, sebagai makna penerang hidup yang benar.

  • Harupat, bermakna bahwa manusia tidak boleh putus asa.

  • Elekan, bermakna bahwa manusia harus berilmu dan berakhlak.

  • Akibat kondisi geografis, latar belakang sejarah, ekonomi masyarakat yang berbeda dapat memunculkan ragam pakaian tradisional yang berbeda di Jawa Barat, khususnya pakaian pengantin. Pakaian pengantin di bagian pesisir utara, seperti Karawang, cenderung terdapat pengaruh dari budaya Cina dan Arab. Sedangkan di bagian Priangan atau Jawa Barat tengah, seperti Bandung, Sumedang, dan Cirebon banyak dipengaruhi oleh budaya Kraton.

    Seperti yang kita tahu, pakaian pengantin Sukapura memiliki adatnya sendiri, begitupun dengan pakaian pengantin lain. Dengan itu, kita selaku masyarakat Indonesia harus tetap menjaga nilai dan budaya yang sudah dilestarikan oleh nenek moyang kita dahulu dengan cara tetap menggunakan pakaian adat, memperkenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat dalam negeri maupun luar negeri agar budaya Indonesia dikenal dan diingat. Selain itu, kita dapat mengkombinasi untuk melestarikan budaya Indonesia melalui campaign atau challenge dimana kita meminta audiens untuk mengenakan pakaian adat atau mengenalkan budaya melalui sosial media mengenal di era digital ini sosial media dapat diakses oleh siapa saja dan dimana saja. Dengan itu, budaya di Indonesia tidak akan punah. 

    Jadi, dengan mempelajari artikel ini saya berharap bahwa generasi muda zaman sekarang tidak buta akan budaya Indonesia seperti, pakaian adat, upacara adat, lagu daerah, dan lainnya. Selain itu, setiap budaya daerah memiliki simbolnya tersendiri yang harus kita pahami agar makna yang terdapat di dalam simbol dapat kita pahami sehingga tidak terjadi kesalahan informasi mengenai budaya kepada generasi selanjutnya.

    Sumber:

    Prof. Deddy Mulyana, MA, Ph.D, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Rosda, Bandung, 2012 : 76.

     Larry A.Samovar, Richard E.Porter, dan Edwin R.McDaniel, Komunikasi Lintas Budaya :Communication Between Cultures, Salemba Humanika, Jakarta, 2010 : 25

    Yoga. 2018. Nincak Endog. Perpustakaan Digital Budaya Indonesia

    Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun