Mohon tunggu...
Yasier Fadilah
Yasier Fadilah Mohon Tunggu... Penulis lepas -

Seorang penulis amatir yang masih belajar meramu kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Cerpen] Sepuluh Ribu Kayuhan

1 April 2017   14:28 Diperbarui: 1 April 2017   23:00 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setelah menempuh jarak yang cukup jauh, akhirnya mereka tiba di tempat kantor pengemudi itu. Pengemudi itu bangun dari becak. Tangannya masih memegangi dahinya yang berdarah. Mak Ijah terkulai lemas di atas jok kemudinya.

"Mak jangan kemana-kemana dulu. Setelah selesai meeting, Mak harus ganti rugi ke saya."

Mak Ijah masih terkulai lemas. Keringatnya bercucuran betisnya melemah.

 

Ketika turun dari kantor ada orang yg menyambar tas orang itu

Si nenek menolongnya dengan kemampuan beladiri yg dimilikinya

Bapak itu malah marah lagi

Bapak itu masuk untuk rapat

Nenek itu pergi tanpa mendapat bayaran

Rule of three:

Set up:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun