Empat orang yang memakai rompi senada berjalan cepat ke arah pintu kantor sekolahku. Dua orang dari mereka memegang kamera dan dua orang lainnya membawa catatan kecil beserta pulpen. Aku berdiri di samping lapangan sekolah dengan penuh rasa penasaran.
Sebenarnya ada apa?
Pak Kepsek yang baru keluar dari kantor, langsung dikerumuni oleh orang-orang tadi. Mereka saling berebut menanyakan sesuatu kepadanya.
Semua siswa yang ada di lapangan, berlarian ingin tahu. Sedangkan aku masih bertahan di pinggir lapangan.
'Pluk' Seseorang menepuk pundakku dari belakang.
Aku menengok kaget.
"Eh, Pak Sugiman. Ada apa pak?"
"Ayo ikuti saya." ucapnya dengan suara berat, seperti Toro Margens.
Ia kemudian berlari melewati kelas dan lorong aula sekolah.
"Memangnya ada apa pak?" tanyaku sambil berlari mengikuti pergerakan Pak Sugiman yang cepat. Tapi ia tidak menjawab pertanyaanku.
Pak Sugiman adalah penjaga sekolahku yang baru. Aku tidak kenal dekat dengannya. Ia selalu muncul dan hilang tiba-tiba. Tapi, semenjak ia resmi menjabat sebagai penjaga sekolah, tidak ada lagi murid-murid yang melompati tembok saat jam pelajaran berlangsung. Sekolah menjadi aman dan kondusif. Karena Ia selalu memergoki mereka yang coba-coba melompat. Pergerakannya yang cepat itu seperti tokoh dalam serial TV Superhero: The Flash.