Secara garis besar, jurnalisme merupakan sebuah bentuk kegiatan mengumpulkan data yang dapat menghasilkan laporan atau berita serta konten.
Atau dengan kata lain, jurnalisme juga merupakan suatu aktivitas yang memiliki kemampuan untuk dapat menghasilkan timbal balik komunikasi antara produsen dan konsumen konten.
Dengan adanya kemajuan teknologi, penggunaan kata “jurnalisme” tidak selalu memiliki arti yang sama.
Lalu apa yang membedakan antara jurnalisme online dan jurnalisme multimedia?
Jurnalisme Online
Serangkaian aktivitas jurnalistik yang dilakukan dengan menghasilkan satu dan/atau beberapa konten berbasis internet disebut sebagai Jurnalisme Online.
Pavlik (dalam Widodo, 2022, h.21) mengutarakan bahwa jurnalisme online merupakan jurnalisme kontekstual yang terdiri dari tiga fitur kombinasi komunikasi.
Adanya kemampuaan multimedia berdasarkan platform digitalnya tentu saja mendukung penyajian konten yang disiapkan.
Kualitas serta fitur interaktif yang ada dalam fitur kombinasinya juga mampu dilihat sebagai poin positif elemen yang ada dalam jurnalisme online.
Namun, tentu saja jurnalisme online tidaklah sama dengan jurnalisme multimedia dikarenakan tujuannya yang tidak didorong demi kepentingan multimedia.
Jurnalisme online juga dapat diletakkan diantara dua domain, yakni adanya rentangan yang berkaitan dengan segala editorial content dan situs yang memiliki konektivitas dengan publik.
Dan domain kedua ialah tingkatan komunikasi partisipannya, dimana user memiliki peluang berkomunikasi dengan publik baik secara terbuka atau dengan tahap filter.
Terdapat empat jenis jurnalisme online, diantaranya ialah Mainstream News sites, Index & Category sites, Meta & Comment sites, serta Share & Discussion sites (Mark Deuze dalam Widodo, 2020, h.22).
Maka benar saja, jurnalisme online memiliki beberapa kelebihan terutama dalam proses produksi konten.
Hal ini tentunya karena didukung dengan berbagai fitur yang mampu menghasilkan komunikasi dua arah antara produsen dengan konsumen konten.
Setelah membahas dan memahami sedikit tentang “Apa itu Jurnalisme Online?”, sekarang mari kita pertanyakan, “Apa itu Jurnalisme Multimedia?”
Jurnalisme Multimedia
Jurnalisme multimedia dijelaskan masih mengalami perdebatan oleh beberapa ahli terkait dengan definisinya.
Para ahli menggaris bawahi bahwa dengan melihat kata "jurnalisme multimedia”, salah satu titik fokusnya hanyalah kata “multimedia”.
Hal ini dijelaskan karena arti dari multimedia ialah banyak media, seperti halnya kombinasi minimal tiga media antara teks, foto, video, audio, gambar, dan lain sebagainya (Widodo, 2020, h.24).
Tujuan dari multimedia ini sendiri ialah memberikan cerita dengan trik yang menarik dan tetap informatif dilengkapi dengan tampilan tiap media yang tidak tumpang-tindih.
Berbeda dengan tujuan utama jurnalisme online, dalam hal ini tujuannya ialah penyampaian suatu konten dengan menggunakan kepentingan multimedia.
Jurnalisme multimedia juga membuka ruang partisipasi aktif bagi para usernya, dimana mereka dapat secara aktif berpartisipasi untuk saling bertukar informasi.
Adanya dua cara dalam mendefinisikan jurnalisme multimedia oleh Deuze (2003), mampu membantu kita untuk lebih memahami secara mudah terkait artinya.
Hal tersebut dijelaskan sebagai adanya gabungan penyampaian menggunakan tulisan, audio, gambar diam atau bergerak, animasi elemen yang interaktif dan hypertextual.
Dan juga dengan adanya penggunaan integrasi media horizontal seperti website, email, SMS, MMS, radio dan televisi.
Kedua pemaparan tersebut diartikan sebagai “titik akhir” yang ditandai dengan tidak adanya konvergensi serta adanya konvergensi penuh.
Dengan adanya penjelasan singkat terkait jurnalisme online dan multimedia pada artikel ini, timbul sebuah pertanyaan sederhana.
Menurut kalian, apakah Instagram tergolong dalam Jurnalisme Online atau Jurnalisme Multimedia?
Online atau Multimedia?
Jika dilihat dari keterangan dalam artikel ini, Instagram dapat dikategorikan sebagai bagian dari Jurnalisme Multimedia.
Mengapa?
Penjelasannya dapat disimak melalui video berikut.
Referensi
Alejandro, J. (2010). Journalism in The Age of Social Media. Reuters Institute Fellowship Paper University Oxford.
Jurnalistik Online: Pengertian, Prinsip, Karakteristik » Romeltea Online. (2018).
Widodo, Y. (2020). Buku Ajar: Jurnalisme Multimedia. Yogyakarta: Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta
(Yasientha-200907256)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H