Mohon tunggu...
Yasientha Dinda Syachkresna
Yasientha Dinda Syachkresna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Creator

Semoga bermanfaat!^^

Selanjutnya

Tutup

Film

Romance-Comedy dan Paradigmanya!

11 September 2022   22:20 Diperbarui: 11 September 2022   22:21 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: townandcountrymag.com

Pernahkah anda menonton film Notting Hill (1999) atau The Half of It (2020)?

Jika dilihat dari tahun pembuatan atau rilisnya kedua film tersebut, tampak jelas jika keduanya memiliki jangka waktu atau generasi film yang berbeda.

Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi yang ada semakin mengubah daya tarik dari setiap film yang diproduksi.

Kehadiran film sudah menjadi sebuah fenomena tersendiri, yakni karena film dianggap sebagai salah satu cabang seni yang mampu menghibur peminatnya serta mampu menghidupkan opini atau pemikiran baru.

Oleh karena itu, Notting Hill (1999) dan The Half of It (2020) menjadi sebuah contoh perkembangan berbagai aspek dalam film cakupan dunia.

Kedua film tersebut tergolong dalam subgenre Romance-Comedy dibawah payung genre Drama yang jelas-jelas mengangkat isu dan cerita yang berbeda.

Genre-SubGenre

Genre yang dimaksud disini ialah sebuah jenis atau gaya, kelas atau klasifikasi yang berdiri sendiri dalam sebuah karya seni atau sastra (Astuti, 2022, h.23).

Notting Hill (1999) dan The Half of It (2020) mengangkat genre romansa-komedi dengan menghadirkan beberapa kesamaan yang merupakan ciri khas dari sebuah genre yang ada.

Hal tersebut tampak dari alur serta gaya visual yang terlihat sama, seperti halnya pendekatan yang dilakukan oleh tokoh utama jelas memperlihatkan gaya film drama.

Sama dengan apa yang ditulis sebelumnya, bahwa subgenre berdiri dibawah payung genre besar, yang dimana dalam ulasan kali ini romansa-komedi dinaungi oleh payung genre drama.

Film-film tersebut membentuk adanya gambaran mengenai tawa riang yang dibalut dengan alur kisah yang mampu memanjakan mata penontonnya menggunakan emosi yang disalurkan melalui akting oleh para aktornya.

Nothing Hill (1999) menekankan tentang kisah romansa dari adanya dua kasta berbeda terkait kehidupan sosialnya, sementara The Half of It (2020) menampilkan perbedaan ras yang identik dengan strata sosial yang dijalani.

Alur romansa yang ingin ditimbulkan dilengkapi dengan sepenggal dua-penggal adegan yang mengundang gelak tawa bagi penontonnya.

Hal ini menjadikan kedua film memiliki daya tarik tersendiri akan kisah yang disajikan.

Paradigma

Tak hanya itu, film-film diatas memunculkan paradigma yang berbeda yang dijelaskan oleh Harmon (dalam Astuti, 2022, h.17) bahwa paradigma merupakan sebuah cara dasar untuk berpikir.

Paradigma ditampilkan dengan tujuan memberikan persepsi serta kemampuan menilai segala sesuatu yang berkaitan dengan realitas.

Dalam Notting Hill (1999), paradigma yang dibentuk ialah konstruktivisme serta empirisme, dimana pengalaman dan realitas berdasarkan kehidupan sosial.

Penekanan paradigma tersebut tampak dari perbedaan status sosial oleh aktor dan aktris utama, dimana peran sang aktor menggambarkan seorang duda biasa, sementara aktris nya menggambarkan tentang kehidupan mewah seorang yang terkenal.

Kemudian, dalam The Half of It (2020) menampilkan mengenai paradigma konstruktivisme dan juga kritis.

Penekanan paradigma yang ada tampak dari bagaimana pemeran utama yang memiliki ras minoritas mendapat perlakuan kurang menyenangkan oleh sekitarnya.

Bagaimana filmolovers? Penasarankah kalian dengan kedua film tersebut?

Ayo segera ditonton! Sangat disayangkan apabila kalian melewatkan kedua film ini.

Referensi

Astuti, R.A. V. (2022). Filmologi Kajian Film (1st ed.). UNY Press.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun