Sama dengan apa yang ditulis sebelumnya, bahwa subgenre berdiri dibawah payung genre besar, yang dimana dalam ulasan kali ini romansa-komedi dinaungi oleh payung genre drama.
Film-film tersebut membentuk adanya gambaran mengenai tawa riang yang dibalut dengan alur kisah yang mampu memanjakan mata penontonnya menggunakan emosi yang disalurkan melalui akting oleh para aktornya.
Nothing Hill (1999) menekankan tentang kisah romansa dari adanya dua kasta berbeda terkait kehidupan sosialnya, sementara The Half of It (2020) menampilkan perbedaan ras yang identik dengan strata sosial yang dijalani.
Alur romansa yang ingin ditimbulkan dilengkapi dengan sepenggal dua-penggal adegan yang mengundang gelak tawa bagi penontonnya.
Hal ini menjadikan kedua film memiliki daya tarik tersendiri akan kisah yang disajikan.
Tak hanya itu, film-film diatas memunculkan paradigma yang berbeda yang dijelaskan oleh Harmon (dalam Astuti, 2022, h.17) bahwa paradigma merupakan sebuah cara dasar untuk berpikir.
Paradigma ditampilkan dengan tujuan memberikan persepsi serta kemampuan menilai segala sesuatu yang berkaitan dengan realitas.
Dalam Notting Hill (1999), paradigma yang dibentuk ialah konstruktivisme serta empirisme, dimana pengalaman dan realitas berdasarkan kehidupan sosial.
Penekanan paradigma tersebut tampak dari perbedaan status sosial oleh aktor dan aktris utama, dimana peran sang aktor menggambarkan seorang duda biasa, sementara aktris nya menggambarkan tentang kehidupan mewah seorang yang terkenal.
Kemudian, dalam The Half of It (2020) menampilkan mengenai paradigma konstruktivisme dan juga kritis.