Selanjutnya, paradigma fakta sosial itu terdiri dari struktur sosial (kelas, strata sosial, dan lainnya) dan institusi sosial (norma, hukum, nilai, adat istiadat, dan lainnya). Dengan kata lain, antara struktur sosial dan institusi sosial nantinya yang akan mempengaruhi perilaku sosial dari individu dan masyarakat. Selain itu, struktur sosial dan institusi sosial beserta pengaruhnya juga menjadi subjek meter sosiologi dalam paradigma ini.
Adapun teori-teori yang bernaung dalam paradigma fakta sosial yaitu Teori Fungsional Struktural, Teori Konflik, Teori Sosiologi Makro, dan Teori Sistem.
- Paradigma Definisi Sosial
Paradigma definisi sosial dilandasi oleh analisa Max Weber mengenai tindakan sosial (social action). Tindakan sosial merupakan tindakan individu yang mempunyai makna atau arti subyektif bagi dirinya dan diarahkan kepada tindakan orang lain. Sedangkan, tindakan individu yang diarahkan kepada mati maka tindakan tersebut bukanlah tindakan sosial.
Dalam paradigma ini, Weber melihat bahwa struktur sosial dan institusi sosial sebagai satu kesatuan yang nantinya membentuk tindakan manusia yang penuh makna. Cara pandang Weber tersebut berbeda dengan Durkheim dalam paradigma fakta sosial, yang mana Durkheim memisahkan antara struktur sosial dan institusi sosial dalam mempengaruhi perilaku manusia.
Adapun teori-teori yang mendukung paradigma definisi sosial yaitu Teori Aksi, Teori Fenomenologi, Teori Interaksionisme Simbolik, dan Teori Etnometodologi.
- Paradigma Perilaku Sosial
Paradigma perilaku sosial ini mengacu pada karya yang dibuat oleh psikolog Amerika yaitu Burrhus Frederic Skinner, salah satu karyanya yang berjudul “Beyond Freedom and Dignity” (1971).
Dalam paradigma ini, tingkah laku seorang individu mempunyai hubungan dengan lingkungan yang akan mempengaruhi dirinya dalam bertingkah laku. Dengan kata lain, paradigma perilaku sosial ini berbeda dengan dua paradigma sebelumnya (fakta sosial dan definisi sosial). Sebab dalam paradigma perilaku sosial ini, perilaku sosial dari individu dan masyarakat yang nantinya akan mempengaruhi bahkan merubah struktur sosial dan institusi sosial.
Pada paradigma perilaku sosial, Skinner juga mencoba mengkritik objek-objek dalam paradigma fakta sosial dan paradigma definisi sosial, dimana objek dari kedua paradigma tersebut adalah struktur sosial dan institusi sosial. Ia mengemukakan bahwa struktur sosial dan institusi sosial itu bersifat mistik (objek yang terjadi dalam pemikiran manusia). Bagi Skinner, objek mistik itu justru menjauhkan Sosiologi dari objek studi yang bersifat konkret dan realistis. Dari hal itu, kemudian dirinya mengklaim bahwa objek perilaku manusia adalah objek studi Sosiologi yang konkret dan realistis.
Adapun teori-teori yang tergabung dalam paradigma perilaku sosial yaitu Teori Behavioral Sociology dengan asumsi reinforcement dan reward and punishment dan Teori Pertukaran (exchange) dengan asumsi selalu ada take and give dalam dunia sosial.
Sumber : Podcast Sosiologi KOPI