Mohon tunggu...
Yashifa Awaliyah
Yashifa Awaliyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

Saya adalah seorang mahasiswa prodi Pendidikan Sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tiga Paradigma Sosiologi oleh George Ritzer

6 September 2022   10:14 Diperbarui: 6 September 2022   10:18 1739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Georg Ritzer (sumber: azsayings.com) 

Istilah Paradigma

Pada dasarnya, paradigma sosiologi adalah suatu hal yang sudah melekat pada diri seorang sosiolog dalam melihat suatu fenomena sosial. Istilah paradigma ini awalnya diperkenalkan oleh fisikawan Amerika bernama Thomas Samuel Khun (1922-1996) dalam bukunya The Structure of Scientific Revolution” (1962). Kemudian konsep paradigma ini dipopulerkan Robert Friedrichs dalam bukunya Sociology of Sociology” (1970).

Menurut Khun, paradigma adalah cara mengetahui realita sosial yang dikonstruksi oleh mode of thought atau mode of inquiry yang kemudian menghasilkan mode of knowing yang lebih spesifik. Khun juga mengemukakan bahwa paradigma merupakan suatu gambaran yang fundamental dalam pokok bahasan ilmu pengetahuan dan paradigma itu menentukan apa yang harus dipelajari, pertanyaan apa yang harus diajukan, serta aturan apa saja yang harus diikuti dalam menafsirkan jawaban-jawaban yang diperoleh.

Dari konsep paradigma tersebut, Khun menyebutkan bahwa perkembangan keilmuan itu sangat berkaitan dengan dominasi paradigma keilmuan yang muncul pada periode-periode tertentu. Kemudian dari adanya perbedaan paradigma nantinya akan berkaitan dalam mengembangkan pengetahuan yang berbeda.

Perbedaan Paradigma

Menurut George Ritzer ada tiga faktor yang menyebabkan adanya perbedaan paradigma, yaitu :

  • Perbedaan pandangan filsafat yang mendasari pemikiran. Setiap filsafat tentu mempunyai cara pandangnya masing-masing dan hal inilah yang menimbulkan perbedaan tersebut.
  • Konsekuensi logis dari pandangan filsafat yang berbeda. Ketika aliran filsafat seorang ilmuwan sudah berbeda, maka teori-teori yang dikemukakan dan dikembangkan tersebut tentu akan mengikuti aliran filsafat yang dianutnya.
  • Metode yang digunakan untuk memahami dan menerangkan substansi ilmu berbeda antara komunitas ilmuwan lain.

Paradigma dalam Sosiologi

Menurut George Ritzer ada tiga paradigma dalam sosiologi, yaitu :

Perkembangan paradigma fakta sosial ini berawal dari pemikiran Emile Durkheim yang tertuang dalam karyanya yaitu The Rules of Sociological Method” (1895) dan Suicide.  Menurut Durkheim, fakta sosial tidak bisa dipahami melalui kegiatan spekulatif yang dilakukan dalam pemikiran manusia, tetapi fakta sosial itu bisa dipahami melalui penyusunan data nyata yang dilakukan di luar pemikiran manusia.

Ranah fakta sosial sendiri terbagi menjadi dua yaitu fakta sosial material dan fakta sosial non-material. Fakta sosial material itu terdiri atas sesuatu yang bisa diamati seperti bangunan, hukum, undang-undang, dan lainnya. Sedangkan, fakta sosial non-material itu terdiri atas suatu fenomena yang hadir dalam kesadaran manusia seperti opini, moralitas, dan lainnya.

Selanjutnya, paradigma fakta sosial itu terdiri dari struktur sosial (kelas, strata sosial, dan lainnya) dan institusi sosial (norma, hukum, nilai, adat istiadat, dan lainnya). Dengan kata lain, antara struktur sosial dan institusi sosial nantinya yang akan mempengaruhi perilaku sosial dari individu dan masyarakat. Selain itu, struktur sosial dan institusi sosial beserta pengaruhnya juga menjadi subjek meter sosiologi dalam paradigma ini.

Adapun teori-teori yang bernaung dalam paradigma fakta sosial yaitu Teori Fungsional Struktural, Teori Konflik, Teori Sosiologi Makro, dan Teori Sistem.

  • Paradigma Definisi Sosial

Paradigma definisi sosial dilandasi oleh analisa Max Weber mengenai tindakan sosial (social action). Tindakan sosial merupakan tindakan individu yang mempunyai makna atau arti subyektif bagi dirinya dan diarahkan kepada tindakan orang lain. Sedangkan, tindakan individu yang diarahkan kepada mati maka tindakan tersebut bukanlah tindakan sosial.

Dalam paradigma ini, Weber melihat bahwa struktur sosial dan institusi sosial sebagai satu kesatuan yang nantinya membentuk tindakan manusia yang penuh makna. Cara pandang Weber tersebut berbeda dengan Durkheim dalam paradigma fakta sosial, yang mana Durkheim memisahkan antara struktur sosial dan institusi sosial dalam mempengaruhi perilaku manusia.

Adapun teori-teori yang mendukung paradigma definisi sosial yaitu Teori Aksi, Teori Fenomenologi, Teori Interaksionisme Simbolik, dan Teori Etnometodologi.

  • Paradigma Perilaku Sosial

Paradigma perilaku sosial ini mengacu pada karya yang dibuat oleh psikolog Amerika yaitu Burrhus Frederic Skinner, salah satu karyanya yang berjudul Beyond Freedom and Dignity” (1971)

Dalam paradigma ini, tingkah laku seorang individu mempunyai hubungan dengan lingkungan yang akan mempengaruhi dirinya dalam bertingkah laku. Dengan kata lain, paradigma perilaku sosial ini berbeda dengan dua paradigma sebelumnya (fakta sosial dan definisi sosial). Sebab dalam paradigma perilaku sosial ini, perilaku sosial dari individu dan masyarakat yang nantinya akan mempengaruhi bahkan merubah struktur sosial dan institusi sosial.

Pada paradigma perilaku sosial, Skinner juga mencoba mengkritik objek-objek dalam paradigma fakta sosial dan paradigma definisi sosial, dimana objek dari kedua paradigma tersebut adalah struktur sosial dan institusi sosial. Ia mengemukakan bahwa struktur sosial dan institusi sosial itu bersifat mistik (objek yang terjadi dalam pemikiran manusia). Bagi Skinner, objek mistik itu justru menjauhkan Sosiologi dari objek studi yang bersifat konkret dan realistis. Dari hal itu, kemudian dirinya mengklaim bahwa objek perilaku manusia adalah objek studi Sosiologi yang konkret dan realistis.

Adapun teori-teori yang tergabung dalam paradigma perilaku sosial yaitu Teori Behavioral Sociology dengan asumsi reinforcement dan reward and punishment dan Teori Pertukaran (exchange) dengan asumsi selalu ada take and give dalam dunia sosial.

Sumber : Podcast Sosiologi KOPI

Link : https://anchor.fm/syaifudinsosio/episodes/Paradigma-Sosiologi-Versi-George-Ritzer-Anchor-Syaifudinsosio-ejnmcb/Paradigma-Sosiologi-Versi-George-Ritzer-a37rmav

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun