Mohon tunggu...
Muhammad Ainul Yaqin
Muhammad Ainul Yaqin Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Dosen Teknik Informatika yang menekuni Bidang keahlian Rekayasa Perangkat Lunak, Sistem Informasi, Manajemen Proses Bisnis, Process Mining, dan Arsitektur Enterprise.

Selanjutnya

Tutup

Games Pilihan

Bentengan vs Gadget: Siapa yang Lebih Kuat di Hati Anak-anak?

22 Desember 2024   13:53 Diperbarui: 22 Desember 2024   13:59 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain untuk hiburan dan penanaman nilai, permainan tradisional juga punya nilai historis dan budaya. Menurut Anggita (2018), permainan seperti bentengan, egrang, dan bakiak adalah bagian dari warisan budaya bangsa. Kalau sampai permainan ini punah, kita kehilangan lebih dari sekadar permainan, kita kehilangan identitas.

Tapi, pelestarian permainan tradisional nggak bisa dilakukan sendirian. Semua pihak harus terlibat: sekolah, komunitas, dan pemerintah. Bayangkan kalau tiap sekolah punya ekstrakurikuler permainan tradisional, serunya pasti nggak kalah dari ekskul futsal atau basket.

Untuk anak-anak, kenalkan permainan ini lewat acara seru seperti festival. Contoh suksesnya bisa dilihat di Desa Pakisjajar, di mana festival permainan tradisional berhasil menarik perhatian anak-anak dan mengurangi kecanduan gadget (Yaqin et al., 2023).

Strategi Kekinian untuk Menyelamatkan Permainan Tradisional

  1. Media Sosial sebagai Alat Promosi
    Coba bikin video pendek ala TikTok tentang cara main gobak sodor atau serunya main ular naga. Dengan gaya kekinian, permainan tradisional bisa jadi viral.

  2. Kolaborasi dengan Dunia Digital
    Bayangkan ada game mobile berbasis permainan tradisional. Main gobak sodor lewat aplikasi sambil kumpulin poin? Anak-anak pasti antusias!

  3. Program Edukasi di Sekolah
    Libatkan permainan tradisional dalam pelajaran. Guru olahraga bisa ajak anak-anak main engklek atau bakiak, sambil menjelaskan manfaatnya untuk kesehatan dan karakter.

Jangan Sampai Gobak Sodor Tinggal Cerita

Kita mungkin nggak bisa menghentikan kemajuan teknologi, tapi kita bisa menjadikannya sekutu dalam melestarikan permainan tradisional. Ayo, mulai dari diri sendiri. Libatkan anak-anak di lingkungan kita untuk mengenal dan mencintai permainan tradisional.

Dengan permainan tradisional, kita bukan hanya bermain, tetapi juga belajar, tertawa, dan melestarikan budaya. Jadi, kapan terakhir kali kamu main gobak sodor? Kalau udah lupa cara mainnya, mungkin ini saatnya nostalgia bareng anak-anak. Let's go, benteng pertahanan, kita mulai lagi dari awal!

Referensi: 

MR, M. H. (2021). Lunturnya Permainan Tradisional. Aceh Anthropological Journal, 5(1), 1-15. 

Nugrahastuti, E., Pupitaningtyas, E., Puspitasari, M., & Salimi, M. (2016, August). Nilai-nilai karakter pada permainan tradisional. In Prosiding Seminar Nasional Inovasi Pendidikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Games Selengkapnya
Lihat Games Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun