Mohon tunggu...
Muhammad Ainul Yaqin
Muhammad Ainul Yaqin Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Dosen Teknik Informatika yang menekuni Bidang keahlian Rekayasa Perangkat Lunak, Sistem Informasi, Manajemen Proses Bisnis, Process Mining, dan Arsitektur Enterprise.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemodelan Proses Bisnis Peduli Lokasi: Ketika BPM Bertemu GPS

20 November 2024   06:00 Diperbarui: 20 November 2024   06:04 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
bing.com/images/create

Bayangkan ini: Anda seorang manajer proyek konstruksi. Di kantor, Anda santai menikmati kopi. Di lokasi proyek, tukang bangunan Anda sibuk memasang bata, dan alat berat sedang menggali pondasi. Semua terlihat baik-baik saja... sampai Anda sadar alat beratnya menggali di lokasi yang salah! Masalah seperti ini bisa saja terhindari jika kita punya sistem Pemodelan Proses Bisnis Peduli Lokasi atau Location-Aware Business Process Modeling (LABPM).

LABPM adalah konsep keren yang digagas oleh Poss dan Schnig (2024). Mereka menunjukkan bahwa memanfaatkan data lokasi secara real-time dari perangkat IoT bisa mengubah cara kita menjalankan proses bisnis. Jadi, gimana caranya LABPM ini bekerja? Apa yang membuatnya relevan untuk kehidupan nyata? Dan yang paling penting, gimana kita menghubungkannya dengan teknologi lain? Nah, yuk kita bahas!

IoT dan BPM: Pasangan Romantis yang Bikin Dunia Digital Lebih Seru

IoT (Internet of Things) dan BPM (Business Process Management) adalah pasangan serasi di dunia teknologi. Dalam artikel Poss dan Schnig, data lokasi menjadi "bumbu rahasia" yang membuat proses bisnis lebih efektif. Contohnya? Tukang bangunan yang tadi menggali di lokasi yang salah bisa dicegah kalau sistem LABPM langsung memberi peringatan, "Hei, kamu salah tempat!"

Artikel terkait oleh De Luzi et al. (2024) mendukung ide ini. Mereka melakukan Systematic Literature Review (SLR) untuk mengevaluasi bagaimana IoT dan BPM saling melengkapi. Penelitian ini menunjukkan bahwa IoT-aware BPM mencakup berbagai fase siklus hidup proses bisnis, dari desain hingga eksekusi. Tapi, meski sudah banyak penelitian, masih ada tantangan, seperti mengintegrasikan perangkat IoT dengan proses yang kompleks.

Sejauh ini, kita tahu bahwa LABPM menawarkan efisiensi dan keakuratan. Tapi, bagaimana LABPM diterapkan di lapangan? Inilah yang dijelaskan oleh artikel utama: mereka memperkenalkan sistem arsitektur multilayer untuk memproses data lokasi dengan teknologi BPM standar. Jadi, sistemnya bukan cuma teori, tapi benar-benar bisa dipakai!

LABPM dalam Industri: Dari Pabrik hingga Proyek Infrastruktur

Kalau LABPM terdengar terlalu futuristik, mari kita lihat bagaimana ini diterapkan di dunia nyata. Goonetillake et al. (2023) memberikan contoh menarik dalam industri konstruksi. Mereka menunjukkan bagaimana integrasi proses bisnis dan manajemen informasi dapat meningkatkan efisiensi infrastruktur. Namun, mereka juga menyoroti tantangan seperti information overload (terlalu banyak data) dan kesulitan menyelaraskan informasi antar organisasi.

Nah, dengan LABPM, tantangan ini bisa diminimalkan. Data lokasi real-time membantu menyaring informasi relevan saja. Misalnya, saat mengelola proyek jalan tol, sistem LABPM bisa memastikan bahwa setiap tugas---mulai dari penggalian hingga pemasangan marka jalan---dilakukan di lokasi yang benar.

Bukan cuma industri infrastruktur, Kammerer et al. (2018) menyoroti penerapan LABPM di sistem siber-fisik (cyber-physical systems). Bayangkan seorang teknisi yang sedang memperbaiki mesin farmasi menggunakan kacamata augmented reality (AR). Kacamata itu bisa menunjukkan lokasi komponen yang rusak, langkah-langkah perbaikan, hingga memandu teknisi lewat visual interaktif. Semua ini dilakukan dengan bantuan data lokasi real-time yang terhubung ke sistem BPM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun