Proses dimulai dengan tahap preprocessing. Ini adalah langkah awal di mana teks dibersihkan dan diubah menjadi format yang lebih sesuai untuk analisis lebih lanjut. Dalam tahap ini, teks diurai menjadi token, dan tanda baca, karakter non-alfanumerik, dan elemen-elemen yang tidak relevan dihilangkan. Preprocessing membantu menyederhanakan teks dan menghilangkan potensi kebingungan yang dapat muncul selama analisis.
Analisis Sintaksis: Pemahaman Struktur Tatabahasa Teks
Langkah berikutnya adalah analisis sintaksis. Ini berkaitan dengan pemahaman struktur tatabahasa dalam teks. Ketika kita memahami bagaimana kata-kata dan frasa disusun dalam kalimat, kita dapat mengidentifikasi elemen-elemen tata bahasa penting seperti subjek, predikat, objek, dan klausa. Artikel ini menekankan pentingnya mengurai kalimat untuk mengekstrak informasi yang bermakna.
Analisis Semantik: Memahami Makna Teks
Setelah analisis sintaksis, langkah berikutnya adalah analisis semantik. Ini bertujuan untuk memahami makna teks dengan menganalisis hubungan antara kata dan frasa, serta mengidentifikasi maksud dan konteks persyaratan. Dalam konteks analisis persyaratan, ini membantu dalam mengidentifikasi elemen-elemen kunci dan hubungan dalam persyaratan. Dalam artikel ini, Semantic Role Labeling (SRL) diperkenalkan sebagai teknik yang digunakan untuk memberi label otomatis setiap token dalam kalimat berdasarkan peran semantiknya. Ini membantu dalam memahami makna dan hubungan antara kata-kata dan frasa dalam persyaratan.
Mengidentifikasi Konjungsi dan Disjungsi: Pentingnya Keterhubungan
Selanjutnya, artikel ini mengulas pentingnya mengidentifikasi konjungsi dan disjungsi dalam analisis persyaratan. Konjungsi seperti 'dan', 'atau', dan 'tetapi', serta disjungsi seperti 'jika' memegang peran penting dalam menentukan logika, kondisi, dan opsi dalam persyaratan. Mengenali keberadaan dan makna konjungsi dan disjungsi adalah langkah krusial dalam memahami persyaratan dengan benar.
Mengidentifikasi Jenis Fakta: Melihat Entitas dan Tindakan
Artikel ini juga membahas jenis fakta dalam analisis persyaratan. Jenis fakta ini mencakup informasi tentang hubungan antara entitas (objek, konsep, atau entitas lainnya) dan tindakan (aktivitas atau operasi). Dalam artikel ini, jenis fakta dibagi menjadi jenis fakta unary (dengan satu peran), jenis fakta biner (dengan dua peran), dan jenis fakta tiga atau lebih (dengan tiga peran atau lebih). Penulis menjelaskan bagaimana aturan dapat diterapkan untuk mengidentifikasi jenis fakta ini dalam persyaratan tekstual.
Menghasilkan Diagram BPMN: Dari Tipe Fakta ke Visualisasi
Salah satu hal yang paling menarik dari artikel ini adalah bagaimana ia menjelaskan cara menghasilkan diagram BPMN dari tipe fakta. Dalam hal ini, jenis fakta berfungsi sebagai dasar untuk menghasilkan diagram BPMN. Proses ini melibatkan analisis jenis fakta dan mengidentifikasi elemen-elemen BPMN yang sesuai, seperti aktivitas, gateway, peristiwa, dan objek data.Â