Mohon tunggu...
Yaomil Khoeriyah
Yaomil Khoeriyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Nila Ubaidah.M.Pd

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Meningkatkan Literasi Matematika Mengacu pada PISA Guna Menghadapi Kurikulum Merdeka

16 Mei 2022   06:37 Diperbarui: 16 Mei 2022   06:55 1322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1 : Hasil PISA 2018 (Sumber : https://www.zenius.net/blog/pisa-2018-2019-standar-internasional)

Hasil penelitian PISA mengenai negara Indonesia terhadap kemampuan matematika  ialah Indonesia mempunyai capaian yang rendah di bagian literasi matematika khususnya materi aljabar yang diujikan pada PISA. Berdasarkan data dari OECD diperoleh skor capaian literasi matematika 379 dengan rata-rata 489 (OECD, 2019). 

Sekitar 28% siswa di Indonesia mencapai level 2, itu artinya capaian literasi yang rendah. Rendahnya capaian literasi matematika disebabkan mereka tidak dibiasakan dalam menginvestigasi persoalan situasional, akibatnya bakal pertimbangan untuk memecahkan persoalan matematika sempit ditambah masih sulitnya menerapkan pola gemar membaca.

Gambar 1 : Hasil PISA 2018 (Sumber : https://www.zenius.net/blog/pisa-2018-2019-standar-internasional)
Gambar 1 : Hasil PISA 2018 (Sumber : https://www.zenius.net/blog/pisa-2018-2019-standar-internasional)

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa Indonesia memiliki kemampuan membaca dan matematika yang cukup rendah, oleh karena itu menjadi pekerjaan tambahan untuk meningkatkannya dibandingkan negara lain. Untuk meningkatkan hal tersebut tentu tak jauh dari peran orang tua dan khususnya guru di sekolah. 

Guru sebagai pembingbing para generasi muda tentu harus menciptakan muridnya mempunyai kemampuan berliterasi numerasi yang baik. Sebagai contoh kita lihat contoh soal dari PISA sebagai berikut.

Dokpri
Dokpri

Dari soal PISA diatas siswa harus mampu mempunyai daya berfikir logis dan kritis, siswa harus lebih dulu mempunyai daya tangkap yang relevan terhadap permasalahan dengan memberikan asumsi-asumsi yang tepat agar dapat melanjutkan ke langkah selanjutnya dengan tepat. 

Selanjutnya siswa juga harus menulis asumsi-asumsi dari pertanyaan permasalahan matematika tersebut. Kemudian siswa bisa memperbaharui persoalan itu kedalam bentuk matematika dengan membentuk model permasalahan matematika, lalu mengidentifikasi isu dan dilanjut melakukan prosedur yang rutin agar mampu memakai strategi yang benar dan tepat. 

Setelah itu siswa juga harus mempunyai kemampuan untuk memberikan argumen dan menggunakan penalaran untuk memecahkan permasalahan serta mampu menggunakan simbol-simbol dan pengoperasian matematika yang sesuai dan mampu mengakhiri penyelesaian dengan kesimpulan akhir yang jelas.

Untuk mewujudkan siswa mampu menyelesaikan permasalahan itu guru perlu menciptakan pembelajaran yang sesuai apalagi di era kurikulum terbaru yaitu kurikulum merdeka. Apa ya kurikulum merdeka ?

kurikulum merdeka belajar adalah suatu kurikulum pembelajaran yang mengacu pada pendekatan bakat dan minat. Di sini, para pelajar (baik siswa maupun mahasiswa) dapat memilih pelajaran apa saja yang ingin dipelajari sesuai dengan bakat dan minatnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun