Mohon tunggu...
Yanuar Fajar Pamungkas
Yanuar Fajar Pamungkas Mohon Tunggu... -

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga. Jurusan Ilmu Komunikasi '2015. Penulis amatir. Keep It Short and Simple (KISS).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cintai Kesenian Sejak Dini Agar Tidak Punah

29 Desember 2015   12:37 Diperbarui: 29 Desember 2015   12:37 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bangsa Indonesia terdiri banyak suku bangsa yang tersebar dari sabang sampai merauke, terdiri dari berbagai daerah dan suku-suku yang hampir pada setiap daerah tersebut mewariskan hasil-hasil karyanya berupa kesenian yang besar dan meyakinkan.

Hasil kesenian tersebut ternyata hingga saat sekarang masih hidup dan terpelihara. Kenyataan memberi harapan tentang kelangsungan hidup seni-seni tradisi yang memiliki nilai-nilai tinggi dan adhiluhung dengan berbagai variasinya, serta semakin besarnya perhatian masyarakat dan pemerintah dalam mengelola masalah tersebut. Atas dasar tersebut amat disayangkan apabila kesenian yang demikian itu sampai mengalami kepunahan karena adanya arus globalisasi dengan masuknya budaya barat ke Indonesia, untuk itu sudah sewajarnya kita bangsa Indonesia dan para generasi mudanya ikut andil dalam melestarikan sekaligus mengembangkan seni budaya yang kita miliki.Sebagaimana yang kita ketahui bahwa cabang kesenian tradisi yang ada di Indonesia terutama di daerah Jawa Timur yang meliputi jaranan,keris,topeng,gamelan dan sebagainya.

Nah dalam pembuatan artikel saya ini, saya membahas tentang penelitian saya mengenai Wawancara Tokoh Kesenian, Ya mungkin artikel yang saya bikin ini adalah bisa dibilang flashback ke masa SMA, karena penelitian ini tugas saya waktu SMA dulu hehehe.

Kemudian, tujuan dalam penelitian saya dan teman teman saya adalah untuk melestarikan kebudayaan maupun kesenian yang sudah lama turun menurun kepada generasi muda mudi dan anak-anak cucu kita. Agar tidak punah karena sekarang banyak budaya barat(modern) yang semakin mengglobal dikalangan masyarakat indonesia.Dan supaya tidak diklaim/direbut oleh negara lain untuk itu kita harus menjadikan kebudayaan maupun kesenian Indonesia kepada dunia agar diakui oleh UNESCO / DUNIA bahwa kesenian Indonesia ini asli bukan dari negara lain .

Begitu juga dalam penelitian saya menemukan dan mencari masalah atau topik dalam memmempelajari dan memperdalam arti tentang Asal usul adanya kesenian dan kebudayaan Jawa Timur. Yang meliputi berbagai banyak aspek kehidupan pada zaman dahulu yang dapat ditemukan di CERPEN,DONGENG,atau reka adegan zaman dahulu.

 

Setelah menemukan masalah atau topik pembahasan, saya kemudian memulai wawancara langsung kepada narasumber sekaligus Bapak yang memiliki tempat kesenian dirumahnya sendiri yang bernama Bapak Subur Sugito. Beliau adalah sosok tokoh kesenian didaerah tinggal kami. Beliau memiliki beberapa macam alat kesenian dan karya-karya kesenian sendiri.

Wawancara dilakukan teman saya dengan pertanyaan sebagai berikut :

 

Kapan anda mulai menggeluti pekerjaan dalam bidang Indonesia ini ?

  • sejak dari kecil kira-kira umur 10 tahun pada tahun 1982

Siapa yang mengenalkan kesenian ini kepada anda,pertama kali ?

  • Kyai Dasuki, di tempat Gedangsari Baleharjo tahun 1982

Mengapa anda sangat antusias menggeluti pekerjaan ini ?

  • Karena kesenian ini terutama dari meguru(sakral) atau disebut juga turun temurun

Bagaimana cara melestarikan kesenian pada zaman modern ini ?

  • Dengan mengadakan pelajaran atau ekstrakurikuler dari guru-guru yang sudah mahir dalam pendidikan disekolahan maupun juga bisa lewat hiburan .

Berasal dari mana sajakah kesenian yang anda pelajari atau dikembangkan kepada murid anda ?

  • Terutama yang saja ajarkan atau kembangkan adalah kesenian dari Jawa Timur yaitu berupa Pusaka keris,Batu Akik,Aksesoris dan pakaiannya,REOG,dan gamelan komplit.

Apa kesulitan anda saat mengajarkan kepada murid anda ?

  • Mengajarkan Tarian Pakem,karena banyak murid-murid saya yang gerak tubuhnya masih kaku.

Seberapa besar cinta dan peduli anda terhadap kesenian Jawa Timur ini ?

  • Ya, yang paling utama adalah kesenian yang saya perdalam ini karena warisan dan amanat para pendahulu untuk terus melestarikan dan membudayakan kepada generasi penerus bangsa,kesenian ini sudah menjadi penghidupan saya,keluarga dan anak cucu kami.

 

Setelah mendapatkan beberapa jawaban, kami bersama teman-teman mendapatkan hasil kesimpulannya yaitu Bahwa kita semua harus melestarikan,membudayakan,dan menghormati kesenian yang sudah ada sejak zaman dahulu.Agar tidak punah dizaman modern ini,juga untuk menjaga sebaik-baiknya agar tidak direbut/diklaim oleh negara lain,dan yang paling utama adalah selalu memegang teguh amanat dari para pendahulu untuk para generasi penerus yang semua kesenian dan kebudayaan ini menjadi akar dari semua kehidupan

Nah itu  beberapa dari  penelitian saya dan teman-teman waktu tugas SMA dahulu. Inti dari penelitian ini adalah untuk tetap mencintai kesenian Aseli dari bangsa Indonesia agar tidak punah. Jangan sekali-kali meninggalkan atau tidak mau melestarikannya. Bisa saja nanti di ambil dan diklaim oleh negara lain. Maka dari itu mulai dari sekarang kita wajib mencintai Kesenian dan menjaga  maupun merawat kesenian-kesenian yang ada di  Indonesia.

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun