Mohon tunggu...
Yanuar AshariNoor
Yanuar AshariNoor Mohon Tunggu... Jurnalis - @yanuarashari22

Senyum adalah ibadah

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Misteri Hantu Rumah Kosong

4 Maret 2020   04:27 Diperbarui: 4 Maret 2020   04:23 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Hari ini adalah hari pertamaku masuk sekolah. Jadi aku harus bangun cepat supaya tidak terlambat menuju sekolah. Aku langsung bangun dari tempat tidurku dan melihat jam. Pukul 06.30 "Alhamdulillah aku masih sempat bangun." Kataku sambil tertawa. Kemudian aku langsung menuju kamar mandi, butuh waktu 15 menit agar aku selesai mandi. Setelah mandi aku langsung mencari seragam sekolahku. Dan langsung turun ke bawah untuk sarapan "pagi Bu" sapaku. "Pagi juga,nak" sambung ibuku. 

Aku langsung melahap sarapanku dengan cepat karena takut terlambat, tidak lupa pula ibu membuatkan bekal untukku. Aku diberi uang jajan RP.15000 untuk peganganku. Aku langsung pamitan dengan ibuku untuk pergi ke sekolah.

Selama perjalanan menuju sekolah, aku tidak sengaja melihat ke arah kiri. Disitu ada rumah yang sudah tidak terpakai lagi. Aku melihat ada seorang anak kecil yang sedang melambai-lambaikan tangannya kepadaku dengan mata yang merah. Aku hanya diam saja dan terus menatapnya rasanya tubuh ini tidak bisa di gerakkan. Ketika aku menatapnya tidak sadar dia sudah berada 1 meter di depan wajahku. 

Wajahnya sangat pucat, matanya sangat menyeramkan dia tersenyum dan berkata "kamu beruntung, bisa melihat aku." Dan setelah dia berkata itu dia langsung menghilang. Aku memang memiliki Indra keenam di dalam diriku. Waktu aku kecil pun aku aku sudah peka terhadap hal-hal mistis, tapi ini beda dia tidak seperti hantu lainnya, kalau hantu yang lainkan ada yang metanya keluar, terus giginya bertaring kalau ini berbeda dia sangat menyeramkan kedua matanya di bawah dan mulutnya di atas.

Aku sangat ketakutan ketika ditatapnya hingga tidak sadar aku sudah sampai di gerbang sekolah. Waktu menunjukkan pukul 07.30 tapi aku sangat aneh karena sekolah ini sangat sepi padahal udah siang hari. Akupun kaget aku berlari menuju ruang guru dan guru guru belum pada datang, padahal udah jam 7 lebih kok belum pada datang pikirku. 

Tiba-tiba ada yang memanggilku dari belakang akupun menoleh kebelakang dan melihat ada seorang pria di belakangku. Dia tersenyum ke arahku dan memberikan tangannya.

"Hai namaku Aril, nama kamu siapa?"tanyanya
"Namaku Yanto" jawabku
"Kamu Murdi baru disini yah?" Tanya Aril
"Iya aku murid baru disini" jawabku
"Kamu kelas berapa?" Tanyanya
"Oh aku kelas 8C" jawabku
"Oh aku kelas 8D,kamu pasti belum tau kelas kamu dimana. Tuh disana di sebelah perpustakaan" katanya
"Oh, ya makasih yah" kataku
Akupun pergi menuju ruang kelas yang ditunjukkan oleh Aril tadi. Setelah sampai ke ruang kelasku aku merasa aneh karena ruang kelas ku ini sangat sepi sekali. Tapi aku tidak menghiraukannya dan langsung masuk ke kelas. Tak terasa bel sekolahpun berbunyi tanda pelajaran sudah selesai. Aku bergegas membereskan bukuku dan hendak pulang. 

Di perjalanan aku merasa ketakutan karena akan melewati kembali rumah yang tadi pagi ada hantunya. Ketika melewati rumah tersebut aku reflek berlari dan tidak melihat ada batu besar di depanku dan akupun terjatuh. Aku merintih kesakitan karena kulihat lututku sedikit berdarah. "Waduh, Giman nih. Kalau ketauan ibu bisa gawat" gumamku. Ketika aku sibuk melihat lututku, aku merasa seperti ada yang memperhatikan ku dari samping kiri. Dengan perlahan aku aku melihat ke samping. Disana aku melihat hantu yang tadi pagi muncul kembali. Dia melayang seperti burung yang terbang di udara. Matanya putih, tanpa ada retinanya.

Setelah beberapa saat kemudian, dia mulai bergerak, menatapku dengan tatapan tajamnya dan mulai mendekatiku. Dia mulai membuka mulutnya dan seperti ingin berkata sesuatu. "Dengar ya, aku sangat membencimu. Jika kamu masih ingin hidup jangan menoleh ke rumah ini." Ancamnya dengan suara yang sedikit serak. Diapun tersenyum kemudian menghilang dari hadapanku. Aku terdiam sebentar dan kemudian langsung pergi dari tempat itu secepat mungkin. Kira-kira 5 menit akupun sampai di rumahku. Akupun mengetuk pintu dan mengucapkan salam kemudian ibuku membuka pintu.
 "Loh kok wajah kamu pucat gitu?"tanya ibuku
"Iya Bu tadi aku melihat hantu di rumah kosong itu" jawabku
" Emang kamu belum tau cerita tentang rumah itu?"tanya ibu
"Belum Bu emangnya ada cerita apa tentang rumah itu" tanyaku
"Teman-temanmu emangnya Gaada yang cerita sama kamu?"tanya ibu
"Gak ada Bu"jawabku sambil menggeleng
"Baiklah akan ibu ceritakan ayo masuklah"ajak ibu
Akupun masuk kedalam rumah dan melepas sepatuku. Setelah selesai aku menuju ke tempat ibu untuk mendengarkan cerita.
"Ayo Bu, ceritakan tentang rumah itu Bu" mohonku
"Oke gini ceritanya, waktu itu sekitar 5 tahun yang lalu ada seorang anak perempuan yang dibunuh oleh ayahnya. Dia di bunuh karena dia pulangnya agak kemaleman dan ayahnya anggap dia sudah tidak perawan" cerita ibuku
"Oh tapi kok hantu itu wajahnya kebalik yah?"
"Ya memang gitu kejadiannya dia memutar kepala anaknya 180 derajat. Anak itu sempat meminta maaf kepada ayahnya tetapi ayahnya tidak menghiraukannya alhasil anaknya meninggal di tangan ayahnya. Ayahnya sempat bingung dan akhirnya dia menguburkan anaknya di belakang rumah"
"Tapi kenapa Bu hantu itu ingin sekali membunuh penduduk disini?" Tanyaku
"Dia dendam kepada warga disini karena pas dia teriak meminta tolong tidak ada yang mau membantunya" jawab ibuku.
Dan tanpa kusadari tiba-tiba tubuhku seperti ada yang mengendalikan dan akupun tidak sadarkan diri. Ketika aku tertidur aku bermimpi melihat seorang wanita cantik mukanya putih,badannya tinggi,hidungnya mancung
"Kamu siapa?"tanyanya
"Loh seharusnya aku yang menanyakan kepadamu, kamu siapa ?" Tanyaku kembali
"Aku putri dan kamu siapa?"dia balik bertanya
"Aku Yanto, oh jadi kamu yang mengendalikanku. Tapi aku pikir yang mengendalikan ku hantu rumah kosong itu"jawabku
"Ya itulah aku" katanya
"HAH"jawabku kaget
"Sudahlah kalo kamu ga percaya sama aku"katanya
"Terus kamu mau apa?"kataku
"Jadi gini to arwahku di rumah kosong itu tidak tenang jadi tolong lepaskan dia dari penderitaannya" katanya
"Ya baiklah" kataku

Kelamaan cahaya itu memudar dan aku mulai tersadar tidak kusangka aku sedang berada di dalam kamarku. "ada apa sebenarnya ini?" Pikirku. Tapi mungkin saja ibuku sudah tidur,karena waktu sudah menunjukan pukul 12 malam. Aku menghela nafas sejenak dan membuka pintu kamarku tiba-tiba ada serangan dari belakang dan mengenai tepat kepalaku. Aku langsung terjatuh dan tak sadarkan diri. Dan aku sudah tidur dan sudah sampai pada alam mimpi, tiba-tiba saja ada sesosok makhluk yang sulit aku kenali berdiri di hadapanku. Wajahnya sangat menyeramkan bahkan bisa dibilang monster. Perlahan dia membuka mulutnya dan dia berkata "kau harus datang malam ini juga kerumah kosong itu, atau kau akan merasakan akibatnya".

Setelah dia berkata seperti itu aku seperti terhipnotis oleh kata-katanya. Dan aku langsung bergegas keluar rumah. Tak berapa lama kemudian ibuku keluar rumah dia menyenter ke arahku dan terus memanggil namaku tapi sial tubuhku tidak bisa digerakkan. Tak terasa akhirnya kami sampai di rumah kosong it. Aku kembali tersadar dan dapat mengendalikan tubuhku. 

Akhirnya,tubuhku reflek untuk melarikan diri tapi aku gagal karena hantu itu tau aku hendak melarikan diri "kau jangan lari, atau kau akan mendapat hukuman yang lebih" dan lagi-lagi tubuhku tidak bisa digerakkan kembali aku hanya bisa mengikuti hantu tersebut masuk kedalam rumah kosong tersebut. Aku bisa melihat rumah itu sangat kotor dan berdebu. Ketika sudah di dalam rumah tersebut aku berlarian mencari jalan keluar, namun nihil hantu tersebut sudah menutup semua jalan keluar  "kau mau kemana gasi kecil" teriaknya. "Kamu tidak bisa lari lagi, aku akan menunjukkan sesuatu yang menyakitkan.hahaha" hantu itu tertawa dengan keras

Tiba-tiba keluar bola yang bersinar dari tangan hantu itu. Bola itu semakin lama semakin besar dan cahayanya semakin menyinari ruangan. Aku menutup mataku dan berusaha melindungi mataku. Perlahan aku buka mataku tiba-tiba kulihat Ariel sedang berada disini dan hendak melawan hantu itu ternyata Ariel dari tadi melihat Yanto masuk kedalam rumah ini dan dia insiatif untuk mengikutinya. Dan akhirnya Ariel dapat mengalahkan hantu tersebut sehingga dia musnah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun