Namun Yesus memilih memasuki pribadi manusia dan mengubahnya dari dalam. Melalui santapan ekaristi, tubuh dan darah Yesus, yang tampak dalam rupa roti dan anggur, Yesus ingin menjadi daging dan darah setiap pribadi yang menerimanya. Dengannya proses transformasi menjadi manusia baru lebih mungkin dan lestari.
Proses evolutif bahkan kadang revolutif menjadi semakin serupa dengan Kristus (Imitatio Cristi) telah melahirkan pribadi-pribadi agung dalam sejarah kekristenan.
Mereka yang menerima tubuh dan darah Kristus dan menjadi satu dengan Kristus adalah:
* Mereka yang menerima setiap penderitaan sebagai partisipasi dalam jalan salib Yesus.
*Mereka yang melayani sesamanya bahkan yang paling rendah dan hina tanpa pamrih, tanpa pamer dan tanpa mengharapkan apa-apa.
*Mereka yang tidak membalas setiap cambuk atau pukulan penghinaan dari orang lain walaupun sesungguhnya dia tidak pantas menerimanya.
*Mereka yang berani meninggalkan segala kenyamanan dan kemegahan dunia demi saudara-saudari yang miskin dan terlantar.
*Mereka yang selalu mengucap syukur betapa pun beratnya beban kehidupan karena menyadari inilah cara Allah memakai dia sebagai alat-Nya.
*Mereka yang tak pernah lelah menolong dan membela orang-orang yang diperlakukan tidak adil dan yang dikuasai oleh orang lain.
Mereka yang telah menerima wajah Yesus dalam dirinya dan hidup dalam Yesus, tak mungkin berubah menjadi wajah Yudas, apa pun yang terjadi dalam hidupnya.
(SETETES EMBUN, by P. Kimy Ndelo CSsR; ditulis di Biara Novena Maria "Madre del Perpetuo Soccorso" (MPS), Weetebula, Sumba tanpa Wa).