Pencetakan: Campuran lilin dituangkan ke cetakan yang telah diberi sumbu dan dibiarkan mengeras hingga siap digunakan selama 10 hingga 15 menit.
Ibu-ibu PKK sangat antusias mengikuti pelatihan ini, terlebih lagi sebagian partisipan mengungkapkan keinginan untuk menggunakan pengetahuan ini sebagai kesempatan usaha baru.
Harapan Kegiatan
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan ibu-ibu PKK dapat menjadi pelopor dalam pengelolaan limbah rumah tangga yang bertanggung jawab, sekaligus meningkatkan pemahaman lingkungan di kalangan masyarakat. "Kami berharap pelatihan ini tidak hanya membantu mengurangi limbah, namun juga membuka kesempatan ekonomi untuk ibu-ibu disini," ucap Davina Shava Felisa, Ketua kelompok.
Kolaborasi untuk Masa Depan yang Berkelanjutan
Kabid Kebersihan DLH Kota Tangerang, Yudi Pradana, turut mengapresiasi upaya ini. Dia mengatakan," Terus menjadi banyak inisiatif seperti ini, semakin besar akibatnya bagi lingkungan. Kita dapat bersama- sama memelihara kebersihan ekosistem air dan tanah." (Pemerintah Kota Tangerang)
Kegiatan PKM ini meyakinkan jika solusi terhadap permasalahan lingkungan dapat diawali dari langkah sederhana, semacam mengelola limbah rumah tangga. Selama 3 hari pelatihan, partisipan tidak hanya memperoleh pengetahuan baru, namun juga kemampuan praktis yang bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari. Mengolah limbah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi merupakan upaya kecil dengan dampak besar, yang menunjang keberlanjutan lingkungan dan tingkatkan perekonomian masyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI