Mohon tunggu...
Indrayanti Pangastuti
Indrayanti Pangastuti Mohon Tunggu... Lainnya - ASN

Pekerja keras, pekerja keuangan, pemerhati lingkungan, penyuka kopi, suka melukis , menulis dan jalan jalan

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Ketika Sop Buntut Mang Uu Menggeser Sop Buntut Ma Emun

10 Oktober 2023   15:25 Diperbarui: 15 Oktober 2023   20:31 1840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sop Buntut Mang Uu, dokumen pribadi

Sop Buntut Mang Uu, dokumen pribadi
Sop Buntut Mang Uu, dokumen pribadi

Sop buntut Mang Uu Jalan Achmad Sobana Bangbarung Bogor saat ini jadi  primadona  kuliner kaki lima di Bogor. Mengikuti jejak kesuksesan Sop Buntut Ma Emun di era 70 an.  

Warung baru buka jam 09.00 pagi, tapi antrian sudah habis untuk  30 antrian. Antrian mengular. Dan setiap orang tidak dibatasi membeli berapa saja. Antrian dibagi beberapa gelombang. Setiap gelombang berisi 30 antrian. Ini semacam antrian ujian sekolah saja. Ada gelombang satu ada gelombang dua.

Pengunjung harus siap kecewa. Kalo lagi ramai, pukul 11.00 persediaan daging sudah habis.

 Pembeli bisa datang langsung, bisa juga pesan antar lewat aplikasi antar makanan. Satu orang bisa membawa 20 bungkus sekali pesan. Jadi  pengunjung tidak bisa menebak apakah daging yang tersedia hari itu  bisa memenuhi semua  pemesan yang terlanjur datang.

Fenomena sop buntut di Bogor memang luar biasa. Pecinta kuliner sop buntut Bogor tentunya tidak asing lagi dengan cita rasa sop buntut yang melegenda di Bogor sekitar tahun 70 an, Sop Buntut Ma Emun. 

Setelah Ma Emun wafat usaha kuliner sop buntutnya beranak pinak menyebar seantero Bogor dan dikelola oleh anak anak dan cucunya. Masing masing anak cucunya mengolah cita rasa sendiri  untuk sop buntut racikannya walaupun menggunakan resep yang sama. 

Harga per porsi sop buntut Ma Emun  saat ini berkisar 50 ribuan. Harga meningkat sesuai harga daging di pasar.  Belum termasuk nasi dan lain lainnya. Setelah era sop buntut Ma Emun kini muncul sop buntut Mang Uu.

Saya baru menyadari kehadiran Sop Buntut Mang Uu sekitar tahun 2016. Posisinya yang nyempil di antara kedai kedai lain di Bangbarung, tidak menarik perhatian saya. Waktu itu kedai Mang Uu masih sepi pembeli, dan harga per porsinya masih murah. 

Sop Buntut Mang Uu jadi  menarik perhatian karena  rasanya  yang enak, kuah yang bening, dan daging yang empuk serta harga yang murah. Tentunya berita itu mudah tersebar  di media sosial dan dari mulut ke mulut.

Sempitnya kedai tak menyurutkan semangat antrian para pengunjung. Dengan harga yang murah sudah bisa menikmati semangkuk sop buntut dengan daging merah yang empuk dan  kuah yang bening, menambah  nafsu makan walaupun bersimbah keringat karena panas dan pengapnya kedai oleh pengunjung.

Fenomena viralnya kuliner di sebuah kota memang tak lepas dari harga dan rasa. Dekatnya kota Bogor dari Jakarta membuat pengunjung seputar Jakarta dan Tangerang mudah menyambanginya. 

Hari minggu kemarin saya menemani seorang teman dan keluarganya yang datang dari Bandung, ingin menikmati sop buntut Mang Uu yang tengah viral. Parkiran mobil memenuhi sepanjang jalan depan kedai, kebanyakan plat mobil Jakarta. 

Antrian kami baru dilayani sekitar jam 10.00, tidak terlalu lama sebenarnya mengingat jumlah antrian sebelumnya yang 30 orang. 

Aroma sop buntut menyergap harum. Kuahnya bening. Rasanya mantap. Tidak pedas dan tidak terlalu kental. Ringan. Tidak terlalu banyak lemak. Daging semua. Olahan daging buntut, iga dan tulang muda. Cocok buat yang tidak suka lemak. 

Dagingnya berwarna  merah dan sangat empuk. Masih diikat dengan tali bambu dan dilepas saat disajikan. Dengan ditambah sepiring nasi bertabur bawang goreng, potongan wortel, kol, sambal pedas, sambal kacang dan acar timun, menambah lapar perut kami yang keroncongan karena lelah mengantri.

Di gerobak pedagang terdapat slogan Sop Buntut Mang Uu Nu Bageur Tea ( Sop Buntut Mang Uu yang baik itu ) Porsi Manis Harga Minimalis. Bener juga sih. Harga bikin ngantri. Antriannya bikin penasaran. Dan penasaran terjawab sudah. Ada lagi slogan Sop Buntut Mang Uu Harga Ngepas Rasa Hotel Berkelas. Bisa aja ya. Rasa memang juara.

Harga semangkuk sop pada awal dibukanya warung ini masih seharga 26 ribu. Kemarin harga semangkuk sop buntut sudah mencapai 50 ribu seporsi. Sesuai hukum pasar. Semakin diminati banyak orang atau semakin tinggi permintaan akan membuat harga penawaran semakin naik. Jika harga ini tidak menyurutkan minat pembeli, ada kemungkinan harga semangkuk sop akan semakin naik. Begitu hukum ekonomi menganalisa.

Harga sebuah makanan memang dipengaruhi beberapa faktor terutama rasa dan lokasi. Tak lepas juga dari rekomendasi.  Karena kuliner dianggap berhasil jika kita mampu menjadikannya terkenal.

Tak kalah penting juga persaingan. Seperti  sejarah sop buntut Ma Emun yang fenomenal tentunya demikian juga Sop Buntut Mang Uu. Apakah Sop buntut Mang Uu akan bertahan karena masyarakat pecinta kuliner masih menyukainya karena rasa, ataukah akan beralih ke kuliner lain, dan memilih harga yang  lebih murah. 

Kuliner Bogor memang unik dan tak bisa lepas dari para pemburunya. Pencinta kuliner kaki lima karena rasa dan harga.

Selamat berburu dan menikmati kuliner Bogor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun