Sempitnya kedai tak menyurutkan semangat antrian para pengunjung. Dengan harga yang murah sudah bisa menikmati semangkuk sop buntut dengan daging merah yang empuk dan  kuah yang bening, menambah  nafsu makan walaupun bersimbah keringat karena panas dan pengapnya kedai oleh pengunjung.
Fenomena viralnya kuliner di sebuah kota memang tak lepas dari harga dan rasa. Dekatnya kota Bogor dari Jakarta membuat pengunjung seputar Jakarta dan Tangerang mudah menyambanginya.Â
Hari minggu kemarin saya menemani seorang teman dan keluarganya yang datang dari Bandung, ingin menikmati sop buntut Mang Uu yang tengah viral. Parkiran mobil memenuhi sepanjang jalan depan kedai, kebanyakan plat mobil Jakarta.Â
Antrian kami baru dilayani sekitar jam 10.00, tidak terlalu lama sebenarnya mengingat jumlah antrian sebelumnya yang 30 orang.Â
Aroma sop buntut menyergap harum. Kuahnya bening. Rasanya mantap. Tidak pedas dan tidak terlalu kental. Ringan. Tidak terlalu banyak lemak. Daging semua. Olahan daging buntut, iga dan tulang muda. Cocok buat yang tidak suka lemak.Â
Dagingnya berwarna  merah dan sangat empuk. Masih diikat dengan tali bambu dan dilepas saat disajikan. Dengan ditambah sepiring nasi bertabur bawang goreng, potongan wortel, kol, sambal pedas, sambal kacang dan acar timun, menambah lapar perut kami yang keroncongan karena lelah mengantri.
Di gerobak pedagang terdapat slogan Sop Buntut Mang Uu Nu Bageur Tea ( Sop Buntut Mang Uu yang baik itu ) Porsi Manis Harga Minimalis. Bener juga sih. Harga bikin ngantri. Antriannya bikin penasaran. Dan penasaran terjawab sudah. Ada lagi slogan Sop Buntut Mang Uu Harga Ngepas Rasa Hotel Berkelas. Bisa aja ya. Rasa memang juara.
Harga semangkuk sop pada awal dibukanya warung ini masih seharga 26 ribu. Kemarin harga semangkuk sop buntut sudah mencapai 50 ribu seporsi. Sesuai hukum pasar. Semakin diminati banyak orang atau semakin tinggi permintaan akan membuat harga penawaran semakin naik. Jika harga ini tidak menyurutkan minat pembeli, ada kemungkinan harga semangkuk sop akan semakin naik. Begitu hukum ekonomi menganalisa.
Harga sebuah makanan memang dipengaruhi beberapa faktor terutama rasa dan lokasi. Tak lepas juga dari rekomendasi. Karena kuliner dianggap berhasil jika kita mampu menjadikannya terkenal.
Tak kalah penting juga persaingan. Seperti  sejarah sop buntut Ma Emun yang fenomenal tentunya demikian juga Sop Buntut Mang Uu. Apakah Sop buntut Mang Uu akan bertahan karena masyarakat pecinta kuliner masih menyukainya karena rasa, ataukah akan beralih ke kuliner lain, dan memilih harga yang  lebih murah.Â
Kuliner Bogor memang unik dan tak bisa lepas dari para pemburunya. Pencinta kuliner kaki lima karena rasa dan harga.